Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji Presiden Rodrigo Duterte atas keberhasilan upaya pemberantasan narkoba di Filipina; operasi yang dikritik masyarakat internasional karena menewaskan ribuan orang tanpa peradilan jelas.
"Saya ingin menyampaikan selamat karena saya dengar upaya tak terpikirkan pada masalah narkoba. Banyak negara punya masalah yang sama, kami juga, tapi upaya Anda begitu baik," ujar Trump sebagaimana dikutip
Reuters.
Percakapan antara kedua kepala negara ini terjadi pada 29 April lalu. Transkrip perbincangan rahasia yang disimpan oleh divisi Filipina Kementerian Luar Negeri AS ini tiba-tiba beredar pada Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bocoran yang pertama kali diungkap oleh
New York Times ini lantas mengundang kontroversi. Pasalnya, Duterte selama ini dikritik karena sejak ia menjabat pada Juni tahun lalu, sekitar 9000 pengedar narkoba tewas tanpa proses peradilan jelas akibat operasi tersebut.
Sebagian pengedar narkoba tersebut tewas di tangan aparat. Namun menurut pemerintah, sebagian lainnya tewas akibat pertikaian antar-kartel narkoba di Filipina.
Reuters belum dapat melakukan verifikasi atas pemberitaan
New York Times ini. Namun pada 2 Mei lalu, juru bicara Duterte, Ernesto Abella, mengatakan bahwa Trump sudah mengetahui mengenai kritik atas Duterte tersebut.
Namun tetap saja, Trump memuji karena Duterte "melakukan aksi yang hebat mengingat berat dan kejamnya kondisi di Filipina."