Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikenal dengan ciri khas jabat tangan yang erat dan kadang terkesan mengguncang lawannya. Namun hal itu tidak membuat gentar Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Dalam pertemuan NATO di Brussels, Belgia, Kamis (25/7), momen jabat tangan keduanya langsung menarik perhatian warga internasional.
Trump, secara antusias langsung menyambar tangan presiden baru Perancis itu. Tapi, Macron rupanya sudah bersiap. Saat menyambut jabat tangan Trump, dia tidak terlihat goyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua kepala negara itu bertemu di acara makan siang di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Brussels, sebelum konferensi NATO.
Di hadapan kamera, Macron menggenggam erat tangan Trump dan keduanya duduk bersama, saling berdampingan. Wajah Macron tetap tenang dan matanya tajam menatap Trump.
Namun yang menjadi perhatian dunia adalah buku jari kedua pemimpin negara besar itu. Buku-buku jari Macron dan Trump tampak berubah memutih, yang menunjukkan keduanya benar-benar mengerahkan kekuatan genggaman dalam jabat tangan itu.
Momen itu berlangsung selama beberapa saat, kemudian Trump melepaskan tangannya dan keduanya menikmati hidangan makan siang.
Namun, rupanya ‘perseteruan’ Trump-Macron belum selesai.
Melansir
AFP, keduanya kembali bertemu dalam rapat pembuka di Markas Besar NATO. Macron yang datang paling akhir, kembali berjabat tangan dengan Trump.
Tapi, kali ini suasananya lebih cair yang dipicu oleh tawa maklum para pemimpin dunia lainnya, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, yang jabat tangannya pernah ditolak oleh Trump.
Ini bukan pertama kalinya Trump memamerkan ‘genggaman maut’ saat berjabat tangan dengan kepala negara. Momen jabat tangan Trump dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga sempat viral di dunia maya.
[Gambas:Youtube]