Menantu Trump Diduga Tiga Kali Kontak Dubes Rusia untuk AS

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Mei 2017 18:47 WIB
Jared Kushner diduga tiga kali melakukan kontak telepon dengan duta besar Rusia untuk AS, dalam periode selama dan setelah kampanye Pemilihan Presiden 2016.
Menantu Presiden Trump yang juga penasihat Gedung Putih Jared Kushner. (Reuters/Jonathan Ernst/File Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang juga sebagai penasihat terdekatnya, Jared Kushner tercatat tiga kali melakukan kontak telepon dengan duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, dalam periode selama dan setelah kampanye Pemilihan Presiden 2016.

Sejumlah mantan pejabat Amerika Serikat mengungkapkan informasi itu kepada Reuters. Sementara menurut dua sumber lain, tiga kontak itu di antaranya termasuk dua kali panggilan telepon antara April dan November tahun lalu.

Kushner pada awal tahun ini menjadi fokus utama investigasi FPI terkait dugaan keterlibatan Kremlin dalam memenangkan Trump di Pilpres tahun lalu.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosoknya mulai diselidiki saat FBI menyelidiki koneksi mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn dengan pejabat Rusia.
Informasi tentang panggilan telepon dan sejumlah hal lain yang ditemukan oleh Reuters menunjukkan bahwa hubungan Kushner dengan dubes Rusia Sergei Kislyak lebih luas daripada yang diakui sejumlah kalangan.

Sementara NBC News dalam laporan hari Kamis (25/5) menyebut pemeriksaan Kushner yang dimulai sejak Juli tahun lalu, perlahan mulai menjangkau lingkaran dalam Gedung Putih.
FBI sampai saat ini menolak berkomentar, sedangkan kedutaan Rusia menyatakan telah menjadi kebijakan dari kedutaan untuk tidak berkomentar soal kontak diplomatik yang bersifat individual.

Sikap Gedung Putih tak berbeda. Mereka menolak berkomentar soal Kushner dan tidak menanggapi permintaan komentar terkait itu.

Pengacara Kushner, Jamie Gorelick, mengatakan kliennya tidak mengingat kontak telepon dengan Kislyak antara April dan November tahun lalu.

"Tuan Kushner terlibat dalam ribuan perbincangan telepon dalam periode itu. Dia tak pernah mengingat lagi kontak-kontak seperti yang diberitakan. Kami telah meminta Reuters untuk memberikan data soal tanggal kapan kontak itu terjadi, sehingga kami bisa melacaknya. Tapi kami belum mendapat info tersebut," kata Gorelick.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER