Partai Republik: Trump, Berhentilah Bermain Twitter

CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 04:23 WIB
Mantan senator dan anggota Partai Republik Rick Santorum mengatakan, pemerintahan Trump akan berjalan lebih baik jika sang presiden berhenti bermain Twitter.
Perilaku online Presiden Donald Trump dianggap bisa berbahaya dan mengganggu kinerja pemerintahan AS. (CNN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan senator dan kandidat presiden dari Partai Republik Rick Santorum mengatakan bahwa pemerintahan di bawah Donald Trump akan lebih efektif jika sang presiden berhenti melakukan satu hal: bermain Twitter.

"Jika Anda nge-Tweet setiap hari dan komplain terhadap media juga mengeluh soal bagaimana Anda diperlakukan, maka Anda tidak menyelesaikan massalah. Itu pesannya," kata Santorum saat wawancara dengan Dana Bash untuk acara 'State of the Union" seperti dikutip CNN.com, Minggu (28/5)

"Anda seharusnya berada pada jalur sebagaimana seharusnya presiden, fokus pada kebijakan, dan itulah yang harus Anda bicarakan selama perjalanan pulang. Anda bisa menjadi presiden yang besar."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pendapat itu ia kemukakan setelah kunjungan luar negeri Trump selama sembilan hari. Trump langsung nge-Tweet saat mendarat kembali ke negeri Paman Sam, yang berisi kritik terhadap media atas semua pemberitaan selama ia berada di luar negeri.

"Opini saya, terlalu banyak berita bohong keluar dari Gedung Putih yang dibuat oleh media pembuat #FakeNews," kata Trump dalam Twitter-nya.


Santorum mengatakan, perilaku presiden dalam dunia daring memperlihatkan bagaimana pemerintahan saat ini.

"Faktanya adalah, pemerintahan harus bekerja dengan baik, dan harus seperti itu, jika mereka fokus dengan agenda yang seharusnya," ujar Santorum.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER