Duterte Ajak Pemberontak Moro Lawan ISIS di Marawi

CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 17:48 WIB
Presiden Rodrigo Duterte meminta kelompok separatis dan oposisi bergabung dengan pasukan pemerintah membantu melawan simpatisan ISIS di Marawi.
Presiden Rodrigo Duterte meminta kelompok separatis dan oposisi bergabung dengan pasukan pemerintah membantu melawan simpatisan ISIS di Marawi. (Foto: REUTERS/Romeo Ranoco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rodrigo Duterte mengajak kelompok pemberontak Moro untuk bergabung dengan pasukan pemerintah melawan militan ISIS dan para simpatisannya dalam pertempuran melawan militan terafiliasi ISIS di Marawi, Mindanao, Filipina.

Takut akan kehadiran ISIS yang dirasa kian nyata, Duterte mengatakan akan memperlakukan gerilyawan komunis dan separatis sama seperti tentara pemerintah jika mereka mau bergabung bertempur melawan kelompok Maut yang menyatakan berbaiat pada ISIS belakangan ini.

Eks Wali Kota Davao itu menyatakan bisa menciptakan sebuah divisi baru untuk mengakomodasi pemberontak, yang menurutnya memiliki pengalaman dan penguasaan medan tempur yang bisa dimanfaatkan.
"Saya akan mempekerjakan Anda [kelompok separatis] sebagai tentara dengan bayaran serta hak istimewa yang sama dan saya akan membangunkan Anda rumah di beberapa area," kata Duterte, saat mengunjungi markas militer di Jolo, Minggu (28/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penawaran Duterte yang tak biasa ini ditujukan bagi kelompok separatis Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Front Permbebasan Nasional Moro (MNLF).

Ajakan ini muncul seiring dengan perlawanan berat yang dihadapi militer di Marawi. Sejak awal pekan lalu, Filipina telah mengerahkan pasukan militer dan helikopter perang ke Marawi guna memberangus militan di wilayah itu.

Sekitar 61 militan, 15 pasukan keamanan, dan sembilan warga sipil tewas dalam bentrokan tersebut, mendorong puluhan ribu warga sipil yang terpaksa mengungsi ke luar kota.
MILF dan MNLF telah melancarkan pemberontakan dan gerakan separatisme sejak akhir 1960-an. Kedua kelompok itu telah menandatangani kesepakatan damai secara terpisah dengan pemerintah. Namun, kesepakatan itu belum sepenuhnya dilaksanakan.

Duterte menyebut, pendiri sekaligus pemimpin MNLF, Nur Misuari, telah mengirimkannya surat berisikan pernyataan bahwa pasukan MNLF bersedia bergabung secara sukarela dengan pemerintah dalam pertempuran di Marawi dan sejumlah wilayah lainnya di Provinsi Lanao del Sur.

Duterte juga meminta oposisi komunis New People's Army (NPA) menghentikan perang gerilya dan mulai bekerja sama dengan pemerintah.

Tawaran kepada kelompok separatis ini datang setelah Duterte membatalkan pembicaraan damai terakhir dengan NPA, menuding pemberontak merencanakan lebih banyak perlawanan terhadap pemerintah.
"Jika [bentrokan militer] ini terus berlanjut, dan Anda [separatis] ingin bergabung, ambilah kesmepatan untuk bergabung dengan negara," kata Duterte.

Meski begitu, sejauh ini belum ada respons dari para pemimpin kelompok pemberontak soal penawaran terbaru dari Duterte tersebut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER