Pemberontak Filipina Sepakat Bantu Warga Marawi

CNN Indonesia
Rabu, 31 Mei 2017 08:55 WIB
Salah satu kelompok pemberontak Filipina sepakat memberikan bantuan bagi warga Marawi yang terperangkap dalam pertempuran antara militer dengan militan Maute.
Keputusan pengerahan bantuan ini disampaikan langsung oleh Ketua MILF, Murad Ebrahim, saat bertemu dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Senin (29/5) lalu. (Dok. Marconi Navales)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu kelompok pemberontak di Filipina, Front Pembebasan Islam Moro (MILF), sepakat untuk memberikan bantuan bagi warga sipil di Kota Marawi yang terperangkap dalam pertempuran sengit antara militer dengan militan Maute.

Keputusan ini disampaikan langsung oleh Ketua MILF, Murad Ebrahim, saat bertemu dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Senin (29/5) lalu.

"Sejumlah kerja sama akan dilaksanakan antara pemerintah dan MILF," demikian bunyi pernyataan MILF sebagaimana dilansir dalam situs mereka, Luwaran, Selasa (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MILF menyatakan, Komite Koordinasi Gencatan Pertempuran (CCCH) akan menyusun strategi untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Marawi secara aman.
Situasi di Marawi dilaporkan kian mencekam setelah pekan lalu pecah bentrokan antara militer Filipina dengan Maute, kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS.

Pertempuran sengit yang sudah menewaskan puluhan orang ini bermula ketika militer Filipina melancarkan operasi untuk menangkap pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.

Ketika bentrokan pecah, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte langsung mendeklarasikan darurat militer. Namun dalam pertemuan ini, Duterte memastikan bahwa darurat militer itu bukan untuk melawan MILF.

"Presiden memastikan kepada para pemimpin MILF bahwa darurat militer bukan untuk melawan MILF, MNLF (Front Pembebasan Nasional Moro), atau NPA (Tentara Rakyat Baru), tapi untuk menumpas pemberontakan Maute dan kelompok teroris lain yang terinspirasi ISIS," tulis MILF, sebagaimana dikutip Inquirer.

MILF sendiri selama ini sudah beberapa kali melakukan perundingan damai dengan pemerintah. Namun, belum ada hasil pasti dari rangkaian perundingan tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER