Dikritik Soal Pemerkosaan, Duterte 'Serang' Chelsea Clinton

CNN Indonesia
Rabu, 31 Mei 2017 20:45 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte melakukan serangan balik terhadap komentar pedas Chelsea Clinton yang menyebutnya 'penjahat pembunuh' di Twitter.
Duterte memberi komentar pedas atas kritik Chelsea Clinton soal pernyataan pemerkosaan yang dia lontarkan saat berpidato. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte murka karena Chelsea Clinton mengkritiknya mengenai komentar soal pemerkosaan yang dia lontarkan. Kemurkaan Duterte itu diekspresikan lewat serangan verbal soal perselingkuhan ayah Chelsea, Bill Clinton, semasa menjabat sebagai presiden.

Komentar Duterte soal pemerkosaan itu dia lontarkan pada Jumat (26/5) di hadapan tentara Filipina. Dia menyebut, “jika kalian [tentara] memperkosa tiga wanita, saya akan mendukungnya.”

Kendati kalimat itu dimaksudkan sebagai pernyataan guna membakar semangat para tentara, banyak yang menanggap kalimat Duterte kasar dan menyinggung.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tidak lucu. Sama sekali,” tulis Chelsea Clinton di akun Twitter pribadinya.



Di cuitan kedua, Chelsea menulis, “Duterte adalah penjahat pembunuh yang tidak punya rasa hormat terhadap hak asasi manusia. Sangat penting untuk terus menegaskan itu dan bahwa pemerkosaan bukanlah bahan lelucon.” Namun kemudian cuitan itu dihapus.


Duterte pun panas membaca cuitan Chelsea. Saat berpidato di hadapan angkatan laut Filipina dan keluarga mereka, Duterte menyebut dia hanya bersikap sarkastik. Dia juga melakukan ‘serangan balik’ pada para kritikusnya.

“Semua wanita ini, mereka mendengar kata ‘perkosa’ seperti Chelsea, lalu menyerang saya. Saya tidak bercanda, saya bersikap sarkastik. Dengarkan pidato itu, saya tidak menertawai lelucon saya sendiri,” kata Duterte, Rabu (31/5), seperti dilaporkan AFP.

Dia melanjutkan serangan verbalnya dengan mengungkit soal perselingkuhan Bill Clinton.

“Ketika ayah kamu, presiden AS, meniduri [Monica] Lewinsky dan gadis-gadis lain di Gedung Putih, bagaimana perasaan kamu? Apakah kamu menyerang dia?” tutur Duterte.

Dia juga kemudian menyebut tindakan semena-mena tentara Amerika Serikat, terutama pada kaum wanita, di Filipina dan Jepang, tanpa memberi detail jelas.

Duterte memang terkenal kerap melontarkan pernyataan vulgar soal pemerkosaan yang imbasnya, memicu kontroversi. Salah satunya, saat dia berkampanye tahun lalu. Dia mengatakan ingin memperkosa misionaris Australia yang terbunuh dalam kericuhan di penjara Filipina.

Komentar itu sontak memicu protes baik dari Duta Besar Australia juga AS, meskipun Duterte menganggap protes keduanya keluar dari konteks.  

Dia juga sering melemparkan omelan tidak senonoh terhadap kritik perang narkoba yang dia lakukan. Tahun lalu, Duterte menyebut presiden AS Barack Obama sebagai "anak pelacur" karena mengkritik perang narkoba, yang membuat ribuan orang terbunuh dan menyebabkan peringatan dari kelompok hak asasi manusia bahwa dia mungkin melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER