Warga Perancis dan Australia Jadi Korban Teror London Bridge

CNN Indonesia
Minggu, 04 Jun 2017 16:01 WIB
Warga Perancis dan Australia turut menjadi korban dalam serangan teror di London Bridge dan Borough Market, Sabtu (3/6). Salah satunya kini kritis.
Warga Perancis dan Australia ikut menjadi korban dalam serangan teror di London Bridge, Sabtu (3/6). (REUTERS/Hannah Mckay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua warga Perancis dilaporkan terluka dalam serangan teror di London Bridge yang menewaskan enam orang dan melukai nyaris 50 lainnya, pada Sabtu (3/6) malam. Kedua warga Perancis yang terluka itu sudah dikonfirmasi oleh kantor presiden Emmanuel Macron, Minggu (4/6).

“Dua warga Perancis terluka dan salah satunya berada dalam kondisi kritis,” kata juru bicara kantor presiden Perancis Christophe Castaner kepada radio lokal, dikutip AFP.

Istana Elysee, dalam keterangan terpisah, menyebut Perancis akan melakukan segala cara untuk membantu korban insiden tersebut dan mereka juga akan meningkatkan keamanan bagi para ekspatriat yang melakukan pemungutan suara di London untuk Pemilu Parlementer Perancis yang akan digelar dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Serangan di London merupakan serangan keji yang dilakukan oleh para pengecut. Ini adalah serangan terhadap kebebasan bermasyarakat,” sebut Presiden Macron.


Pemimpin baru Perancis itu juga menyuarakan dukungannya untuk Inggris dan mengatakan Perancis "akan terus memerangi terorisme bersama-sama dengan Inggris dan semua negara lain yang terkena dampak terorisme.”

Simpati Perancis tersebut beralasan karena negara terbesar ke-tiga di Eropa itu mengalami gelombang terornya sendiri dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 200 orang terbunuh dalam serangan jihad sejak tahun 2015.

Di sisi lain, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengofirmasi dua warganya menjadi korban dari insiden nahas tersebut. Melansir Reuters, salah satu korban dikonfirmasi ada di rumah sakit, sedangkan yang lainnya masih dalam upaya pencarian informasi oleh otoritas Australia.

Dalam konferensi pers yang ia lakukan pada Minggu (4/6), Turnbull menyarankan kepada warga Australia di London dan Inggris untuk menghindari kawasan London Bridge dan Borough Market, tempat kejadian perkara.


“Serangan ini adalah contoh kekejaman lainnya dari realitas yang kini ada di tempat kita tinggal, ancaman dari ekstremis dan teroris Islam selalu ada, mereka bermaksud menyakiti masyarakat kita, cara hidup kita, dan kebebasan yang kita sayangi,” kata Turnbull.

Sebelumnya, pada Sabtu (3/6) malam, sebuah van menabrakkan diri ke kerumunan pejalan kaki di London Bridge yang disusul dengan penikaman oleh pria bersenjata di restoran di kawasan tersebut.

Pihak London Ambulance Service mengatakan korban luka telah bertambah menjadi 48 orang. Korban dibawa ke sejumlah rumah sakit di London.

“Kami membawa 48 pasien ke lima rumah sakit di sekitar London dan merawat sejumlah pasien di tempat kejadian karena luka ringan,” kata asisten direktur operasional London Ambulance Service, Peter Rhodes.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER