Polisi Paris Diserang Pria Bersenjata Palu di Notre Dame

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2017 22:31 WIB
Seorang pria bersenjata palu berhasil dilumpuhkan polisi Paris. Serangan ini terjadi di luar Katedral Notre-Dame, Paris, Selasa (6/6).
ilustrasi (Skitterphoto/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang petugas polisi Paris melepaskan tembakan dan melukai seorang pria yang menyerangnya. Pihak berwenang setempat mengungkapkan bahwa pria tersebut menyerang polisi dengan menggunakan sebuah palu di luar Katedral Notre-Dame, Paris, pada Selasa (6/6).

Saat ini polisi menutup area depan Katedral, tepat di lokasi penyerang terbaring di tanah. Pihak polisi Paris pun meminta masyarakat untuk menjauh dari Notre-Dame yang menjadi lokasi wisata terbesar di Perancis ini.

Saat serangan terjadi, turis yang ada di sana pun ketakutan dan berebut untuk berlindung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini suasana sudah bisa dikendalikan," tulis polisi dalam akun media sosialnya. Polisi menambahkan bahwa ratusan turis yang terjebak dalam katedral akan dilepaskan setelah dilakukan pengecekan. Sementara itu, pelaku dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka di dadanya. 


Serangan tersebut muncul saat Perancis sedang dalam kewaspadaan tingkat tinggi terhadap berbagai jenis ancaman dan serangan jihad. Pengamanan ini dilakukan menyusul serangan di London pada akhir pekan lalu.

Teror di London lalu menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, dan salah satunya adalah warga Perancis.

Selain itu, mengutip AFP, Perancis sendiri memang tengah ada dalam situasi darurat dan juga dalam tingkat kewaspadaan tertinggi setelah serangkaian teror di tahun tahun sebelumnya.

Serangan besar di Perancis menargetkan orang-orang di kantor majalah Charlie Hebdo pada Januari 2015 dan November 2015. Orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang lokasi sekitar Paris termasuk gedung konser Bataclan. Serangan ini sampai menewaskan 130 orang.

Dalam serangan fatal yang terakhir terjadi, seorang polisi ditembak dan dibunuh di kawasan prestisius Paris, Champs-Elysees. Tragedi ini terjadi pada 20 April, tiga hari sebelum pemilihan presiden putaran pertama.

Serangan lain terjadi pada Juli 2016. Saat itu seorang pria Tunisia yang radikal mengemudikan truk berkecepatan tinggi saat acara kembang api Bastille Day di tepi pantai Nice. Serangan ini menelan korban 86 orang.

Sejak saat itu, berbagai rangkaian serangan kecil pun terjadi. Banyak serangan yang menargetkan korban pasukan keamanan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER