Serangan Al Shabaab Tewaskan 20 Tentara Daerah Otonom Somalia

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2017 19:12 WIB
Militan terafiliasi Al Qaidah, Al Shabaab, membunuh 20 tentara dalam serangan ke pangkalan militer di sebuah kota di daerah semi otonom Puntland, Somalia.
Ilustrasi aparat Somalia. (Reuters/Feisal Omar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militan Al Shabaab membunuh 20 tentara dalam serangan ke pangkalan udara militer di Af Urura, kota di daerah semi otonom Puntland, Somalia, Kamis (8/6).

"Pertempuran sengit. Kami kehilangan 20 tentara dan 14 mobil militer kami dibakar. Kami kini sudah merebut kembali kota tersebut," kata Mayor Mohamed Abdi, petugas militer Puntland, kepada Reuters.

Serangan itu dilancarkan beberapa hari setelah Puntland menghukum mati lima anggota Al Shabaab yang ditangkap saat mengendarai kendaraan membawa bahan peledak ke Bosasso, ibu kota Puntland, 26 April lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militan terkait Al-Qaidah itu mengklaim telah membunuh 61 tentara setelah menduduki pangkalan militer tersebut, berbeda dengan angka yang dinyatakan oleh tentara.

"Mereka tidak merebut kembali kota ini, kami hanya meninggalkannya dengan damai setelah membunuh 61 tentara dan merebut 16 mobil militer," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Al Shabaab.

Al Shabaab secara rutin melancarakan serangan di Somalia, tapi cenderung berfokus di Mogadishu, ibu kota negara tersebut, dan wilayah lain yang dikuasai pemerintah federal. Mereka ingin mengusir penjaga perdamaian dari Uni Afrika, menggulingkan pemerintah yang didukung Barat dan menerapkan hukum Islam garis keras.

Serangan jarang terjadi di Puntland, di mana pasukan keamanan relatif lebih rutin menerima bayaran dan menerima bantuan substansial dari Amerika Serikat.

Kawasan ini juga menjadi rumah bagi kelompok pecahan Al Shabaab yang berbaiat kepada kelompok teror ISIS. Sejumlah sumber aparat keamanan mengatakan kontingen kecil militan dari luar negeri pun ada di daerah tersebut.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER