Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menegaskan krisis diplomatik antara Qatar dan sejumlah negara di Timur Tengah seperti Saudi tak mempengaruhi perjalanan umroh jemaah asal Indonesia, khususnya yang menggunakan maskapai penerbangan Qatar dan transit di Doha.
Retno mengatakan, kementeriannya telah berkomunikasi dengan Qatar Airways dan mendata jumlah WNI yang menggunakan maskapai itu untuk bertolak ke Saudi agar bisa mengalihkan penerbangan mereka untuk bisa tetap pergi ke Tanah Suci.
“Sejak tanggal 5 Juli saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Agama, Menteri Perhubungan, KJRI di Jeddah, bahkan kantor Qatar Airways di Jakarta. Dari situ kami bisa berikan jalan keluar untuk alihkan penerbangan jemaah WNI. Sejauh ini kami bisa alihkan penerbangan mereka,” ucap Retno usai menggelar buka puasa bersama di Gedung Kemlu RI, Jumat (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dalam pembicaraan saya dengan Menlu Arab Saudi pun kemarin saya telah titipkan jemaah umroh Indonesia kepada Saudi,” katanya menambahkan.
Tiga negara teluk seperti Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, secara mengejutkan memutus segala hubungan diplomatik dan kekonsuleran dengan Qatar pada awal pekan ini.
Saudi menyebut langkah yang belakangan diikuti oleh Mesir, Yaman, Libya, Mauritania, hingga Maladewa itu dilakukan dengan dalih keamanan nasional, menuding Doha mendukung pemberontak dan teroris seperti ISIS, Al-Qaidah, hingga Ikhwanul Muslimin--gerakan Islam tertua di dunia.
Sejak itu, sejumlah negara pun menutup perbatasan dan segala akses perhubungan dengan Qatar. Negara bersengketa juga mengimbau warganya untuk segera meninggalkan Qatar.
Saudi juga telah membatalkan seluruh lisensi maskapai Qatar Airways. Lebih dari 30 penerbangan dari Doha menuju Riyadh dibatalkan, begitu juga dengan 27 penerbangan dari Dubai ke Doha.
Di sisi lain, Qatar Airways, juga menghentikan semua penerbangan ke tiga negara Teluk dan Mesir hingga ‘pemberitahuan lebih lanjut’.
Tak hanya soal jemaah umroh, Retno menuturkan, Kedutaan Besar RI di Doha pun telah diminta membentuk tim satuan tugas guna meningkatkan perlindungan WNI yang tengah berada di Qatar. Sekitar 29 ribu WNI berada di negara teluk tersebut.
Setelah melakukan kunjungan kerja ke Nigeria, Retno pun sempat mengunjungi Doha sebelum pulang ke tanah air. Di sana, Retno bertemu duta besar RI di Qatar untuk mendiskusikan langkah-langkah antisipasi perlindungan WNI dalam merespons situasi ini.
“Kami ingin memastikan WNI kita di Qatar dalam kondisi baik. Saya minta pak dubes untuk buat mekanisme ekstra,
just in case situasi memburuk kita smua sudah persiapkan dengan baik,” tutur Retno.
“Pak Dubes di sana juga sudah buat satgas perlindungan WNI dan melakukan
outreach di banyak sekali tempat berkumpulnya WNI di Qatar,” katanya menambahkan.