Jakarta, CNN Indonesia -- Uni Emirat Arab memastikan tak akan ada langkah militer dari sejumlah negara Teluk untuk menghadapi Qatar, setelah mereka memutus hubungan dengan Doha yang dituding mendukung terorisme.
"Benar-benar tak ada komponen militer dalam apa pun yang akan kami lakukan," ujar Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba, sebagaimana dilansir
Reuters, Selasa (13/6).
Sejauh ini, UEA bersama sejumlah negara Teluk lain, seperti Arab Saudi, Mesir, dan Bahrain, hanya memutus hubungan diplomatik hingga perhubungan dengan Qatar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemutusan hubungan ini sempat mengkhawatirkan AS yang mendirikan pangkalan militer terbesar koalisi penumpas ISIS pimpinannya di Qatar.
Namun, Otaiba mengatakan, ia sudah beberapa kali menghubungi Menteri Pertahanan AS, Jim mattis, untuk memastikan bahwa pangkalan militer di Al Udeid itu tidak akan terkena dampak krisis ini.
Ia pun memastikan, pemutusan hubungan ini bukan bertujuan untuk memindahkan pangkalan militer itu dari Qatar. Namun, jika ada yang meminta pemindahan pangkalan militer tersebut, UEA juga tidak akan menolak.
Kini, UEA, Saudi, Mesir, dan Bahrain sedang menyusun daftar permintaan terkait Qatar yang akan diserahkan ke pemerintah AS secepatnya.
Presiden Donald Trump sendiri sebelumnya sudah menyatakan dukungannya terhadap langkah negara-negara Teluk itu untuk memutus hubungan dengan Qatar.
Namun, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, sempat meminta negara-negara tersebut untuk mengambil langkah yang diperlukan guna meredam ketegangan.
Menanggapi pernyataan Tillerson ini, Otaiba hanya berkata, "Itu tidak akan terjadi."