Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan boneka, dari Hello Kitty hingga tokoh-tokoh Disney, ditata rapi di sebuah rumah duka di Yokohama, dekat Tokyo.
Namun, boneka-boneka tersebut bukan untuk dipajang ataupun dijual. Mereka akan segera dikirimkan ke alam baka.
Ritual tersebut menegaskan tradisi warga Jepang yang masih percaya bahwa semua benda, baik itu makanan hingga benda mati seperti batu, gunting bahkan boneka, punya jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengiringi upacara mengantar boneka ke surga itu, para pemilik yang menyenandungkan mantra sementara Biksu Shingyo Goto memimpin upacara.
“Kami percaya boneka punya jiwa, jadi saya melakukan ritual untuk mengeluarkan roh dari tubuh mereka, berterimakasih atas jasa menemani manusia yang sebelumnya memiliki mereka, sebelum mengucapkan selamat tinggal,” kata Goto yang merupakan kepala Kuil Yakushiji di kota Nara.
Tokyo, yang merupakan ibu kota Jepang memang terlihat ultra-modern dengan segala teknologi mutakhir dan gedung-gedung pencakar langit. Namun negara berpenduduk 127 juta jiwa itu masih mempercayai tradisi lama, termasuk kepercayaan animisme yang berkaitan dengan agama dominan mereka saat ini, Buddha dan Shinto.
Di sisi lain, upacara tradisional itu juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisata Jepang, yang membuat banyak ritual terus lestari hingga kini.
Terlebih kuil-kuil pun mematok harga tersendiri setiap kali upacara dilakukan. Kuil Yakushiji membanderol biaya sebesar 500 yen atau setara Rp60 ribu untuk upacara pelepasan jiwa sebuah boneka.
“Semua benda memiliki jiwa, apapun itu, mulai dari jarum, sepasang gunting hingga sebutir telur dan kami berterimakasih pada semua benda,” kata Goto, dikutip
AFP. (les)