Bahgdad, CNN Indonesia -- Pasukan Irak dan pejuang Sunni berhasil menyingkirkan Islamic State (ISIS) dari perbatasan al Waleed, yang menghubungkan Irak dengan Suriah.
Berdasarkan pernyataan militer Irak pada Sabtu (17/6), perebutan perbatasan al-Waleed dimulai dengan menyingkirkan pejuang ISIS di sekitar markas AS, di sisi lain perbatasan itu di wilayah Suriah.
“Pesawat pasukan gabungan pimpinan AS dan angkatan udara Irak ikut dalam gerakan itu,” kata pernyataan tersebut, seperti dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daerah al-Waleed dekat dengan Tanf, perbatasan strategis Suriah dengan Irak, dilalui jalan raya Baghdad-Damaskus, tempat pasukan AS membantu pemberontak Suriah mencoba merebut kembali wilayah tersebut dari ISIS.
Pasukan AS telah bermarkas di Tanf sejak tahun lalu, untuk mencegah pasukan dukungan Iran yang menopang Presiden Suriah Bashar al-Assad, menerima persenjataan berat dari Iran melalui jalan raya utama antara Irak dan Suriah itu.
Keterlibatan petempur suku Sunni dalam operasi di Irak untuk mengusir IS dari perbatasan al-Waleed adalah suatu petunjuk lainnya yang menandakan Iran belum dapat menggunakan jalan raya tersebut.
Pasukan Pro-Bashar di Suriah, terutama terdiri dari petempur Syi'ah Irak, pekan lalu mencapai perbatasan Irak di utara-timur Tanf. Hal itu berpotensi mencegah pemberontak yang didukung AS, untuk mengambil lebih banyak wilayah dari kelompok IS, di sepanjang daerah perbatasan dengan Irak.
Di Mosul, di mana serangan yang didukung AS melawan kelompok ISIS dilancarkan, pada Sabtu, telah memasuki bulan kesembilan. Para pejuang ISIS pun terjepit di sebuah daerah kantong di tepi barat sungai Tigris.
ISIS juga menguasai wilayah di sepanjang perbatasan dengan Suriah dan daerah kantong di sebelah barat dan selatan Mosul.
Di Suriah, Pasukan Demokratik Suriah dukungan AS, sebagian besar terdiri atas petempur Kurdi, menguasai wilayah utara, timur dan barat Raqqa, benteng ISIS di Suriah.