Atasi Krisis Diplomatik Qatar, Turki Kirim Menlu

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 08:01 WIB
Turki mengirimkan menteri luar negerinya ke Qatar untuk ambil bagian dalam penyelesaian krisis diplomatik antara Doha dan Saudi Cs.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu tiba di Qatar untuk membantu menyelesaikan krisis diplomatik dengan Negara Teluk. (AFP PHOTO / ADEM ALTAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Turki mengirimkan menteri luar negerinya ke Qatar untuk ambil bagian dalam penyelesaian krisis diplomatik antara Doha dan Saudi Cs.

Sebelumnya, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain, memutuskan hubungan dengan Qatar terkait dengan tudingan bahwa Doha mendukung terorisme di kawasan. Tidak hanya memutus hubungan diplomatik, negara-negara Teluk itu juga menutup aksed darat, laut dan udara ke Doha.

Prihatin dengan kondisi kawasan yang meruncing, Turki ikut ambil bagian dalam menyelesaikan sengketa dengan mengirimkan menteri luar negerinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami tidak ingin ada perselisihan antara saudara-saudara kami di kawasan GCC. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan rekonsiliasi,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada Qatari News Agency (QNA) saat tiba di Doha, Rabu (14/6) waktu setempat.

“Turki akan berusaha mencari cara menyelesaikan krisis yang terjadi di negara-negara Teluk,” tambahnya.


Turki punya hubungan dekat dengan Qatar dan memiliki pangkalan militer di Doha, sementara itu, di sisi lain, Turki juga punya relasi baik dengan Saudi.

Cavusoglu, diberitakan AFP, dijadwalkan bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. Setelah itu, dia akan bertolak ke Kuwait, yang juga tengah mencari cara mediasi antara negara-negara Teluk yang berseteru.

Sebelumnya, Turki dan Qatar pernah memberi dukungan pada Ikhawanul Muslimin di Mesir, gerakan Islam tertua di dunia yang tidak hanya bertujuan menjatuhkan Presiden Abdul Fattah al-Sisi, tetapi juga kepada penguasa dinasti di Teluk.

Negara-negara Teluk telah lama mencurigai politik luar negeri Qatar, terutama karena Doha menolak menjauhi Iran.

Di sisi lain, negara-negara arab itu belum mengumumkan permintaan mereka atas Qatar, namun informasi dari wartawan Al Jazeera di Twitter menyebut sebuah daftar yang mencakup agar Qatar memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir anggota kelompok Hamas Palestina dan Ikhwanul Muslimin yang tinggal di Doha.

Daftar tersebut juga mencakup agar Doha mengakhiri dukungan bagi ‘organisasi teroris’ dan menghentikan ‘campur tangan’ dalam urusan Mesir, tuduhan yang sebelumnya telah dibantah oleh Qatar.


Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan pada awak media di Kairo bahwa pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar dianggap perlu karena berkaitan dengan keamanan nasional di kawasan.

“Langkah ini akan membawa hasil yang cepat dan konkret,” terangnya.

Sementara itu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan kendati berseteru, negara-negara Teluk tidak bertujuan memicu konflik militer.

Pemutusan hubungan diplomatik dan penutupan akses darat, laut dan udara berdampak besar bagi Qatar. Hal itu membuat lalu lintas impor pangan dan material lain terganggu, begitu juga dengan perjalanan di kawasan yang melibatkan maskapai Qatar.

Sebelum krisis diplomatik terjadi, Qatar mengimpor 80 persen pangan dari negara tetangganya. Kini Doha bergantung pada Iran dan Turki untuk memastikan kebutuhan pokok warganya terjamin.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER