Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat Belgia berhasil mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di salah satu stasiun kereta di Brussels pada Selasa (20/6) malam waktu setempat.
"Sang pelaku diketahui sebagai O.Z, lahir 20 Januari 1981 dan berkebangsaan Maroko," juru bicara jaksa federal Belgia, Eric Van Der Sypt, Rabu (21/6).
Van Der Sypt menolak membeberkan nama lengkap sang pelaku lantaran penyelidikan kepolisian terkait kasus teror terbaru ini masih berlanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan penyelidikan awal, identitas pelaku juga dilaporkan tidak terdeteksi terlibat dalam jaringan terorisme apa pun.
"Aparat keamanan tidak mengenali dia terkait dengan jaringan terorisme apapun," ucap Sypt seperti dilansir
AFP.Sementara itu, Van Der Sypt menuturkan, bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu berasal dari koper berisi paku dan botol gas.
"Ini bisa saja lebih buruk. Jelas, sang pelaku ingin menyebabkan kerusakan yang lebih parah lagi," katanya.
Insiden bermula saat pelaku memasuki stasiun sekitar pukul 20.39 waktu setempat dan dilaporkan dua kali menghampiri sekelompok penumpang.
"Yang kedua, dia berdiri di tengah sekelompok penumpang yang terdiri sekitar 10 orang. Lalu dia mencengkram kopernya sambil berteriak dan meledakkan bomnya. Untungnya tidak ada yang terluka," tuturnya menambahkan.
Sesaat setelah meledakkan bom, koper sang pelaku terbakar. Pria tersebut lalu meninggalkan barang bawaannya itu dan melarikan diri meninggalkan peron stasiun.
"Koper itu lalu meledak untuk kedua kalinya dan lebih kecang lagi. Tas tersebut berisi paku dan botol gas. Pelaku kemudian menghampiri sekelompok tentara sambil berteriak 'Allahu Akbar!' Para tentara langsung menembak dan memukul sang pelaku hingga akhirnya tewas di tempat," tutur Van Der Sypt.