Lima Sorotan Jelang Pertemuan Perdana Trump-Putin

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 07 Jul 2017 15:19 WIB
Ada lima hal yang mesti diperhatikan dalam pertemuan perdana antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela KTT G-20 di Jerman.
Putin mempunyai hubungan yang buruk dengan Obama. (Sputnik/Kremlin/Alexei Druzhinin/via REUTERS)

3. Apa Trump Akan Mengikuti Sikap Obama?

Hubungan Barack Obama dan Putin dapat dikatakan sangat buruk. Hubungan buruk pendahulu Trump dengan pemimpin Rusia itu kembali menjadi sorotan pada September 2016 ketika keduanya sama-sama menunjukkan sikap kaku di sela KTT G-20 di Hanghzhou, China.

Momen itu diabadikan dalam foto di mana Obama tampak seolah memandang rendah Putin yang memang secara fisik sedikit lebih pendek darinya. Ekspresi kedua pemimpin negara itu jelas sangat tegang.

Obama belakangan mengungkap bahwa dirinya meminta Putin untuk berhenti ikut campur dalam pemilihan umum Amerika Serikat jika tidak mau menghadapi "konsekuensi serius." 


Tidak semua presiden memandang Putin dengan skeptis seperti itu. Karena itu, sikap hangat Trump dengan Putin bukan sesuatu yang abnormal.

Presiden George W Bush ketika bertemu dengannya 2001 lalu mengatakan dirinya bisa menatap mata Putin dan "merasakan jiwanya."

"Saya menatap matanya. Saya melihat dia sangat blak-blakan dan bisa dipercaya," kata Bush yang berdiri di samping Putin. "Kami berdialog sangat baik. Saya bisa merasakan jiwanya, orang yang sangat berkomitmen pada negara dan kepentingan terbaik buat negaranya. Dan saya sangat menghargai dialog jujur dengannya."

4. Apakah Pertemuan Dipengaruhi Rudal Korut?

Trump selama ini mengambil sikap keras terhadap Korea Utara, tapi negara tersebut justru semakin menjadi-jadi. Belakangan Pyongyang malah kembali melakukan uji coba rudal yang mereka klaim sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sejauh ini, kemarahan Trump terhadap Korut difokuskan kepada China.

"Perdagangan antara China dan Korea Utara berkembang nyaris 40 persen dalam kwartal perama," ujarnya melalui akun Twitter beberapa jam sebelum berangkat ke Polandia. "Cukup sampai di sini China bekerja sama dengan kita--tapi kita mesti mencobanya!" 


Tapi Rusia, seperti China, berbatasan langsung dengan Korea Utara dan sejauh ini membela negara tersebut dari kecaman Amerika Serikat.

Lavrov memperingatkan bahwa Rusia dan China menilai upaya untuk membenarkan solusi militer di Semenanjung Korea tidak bisa diterima. Kedua negara menggunakan resolusi Dewan Keamanan sebagai alasan.

"Upaya apapun untuk melumpuhkan perekonomian DPRK juga tidak bisa diterima," kata Lavrov yang merujuk dengan singkatan nama resmi Korut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin Vs NATO

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER