Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus untuk melakukan penjajakan kemungkinan evakuasi 17 warga negara yang kabur setelah dua tahun bergabung dengan ISIS di Suriah.
“Kami sudah meminta KBRI Damaskus untuk melakukan assesement terhadap 17 WNI tersebut untuk kemudian melakukan penjajakan evakuasi,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, kepada
CNNIndonesia.com di Jakarta, Jumat (14/7).
Iqbal mengatakan, KBRI Damaskus masih mencari cara untuk dapat mengevakuasi ketujuh belas WNI tersebut ke tempat yang lebih aman. Menurut Iqbal, WNI tersebut tersebar di dua tempat, 12 perempuan di antaranya berada di kamp Ain Issa, sementara lima laki-laki lainnya di pusat penahan Kobane.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila sudah berhasil dievakuasi, nantinya para WNI itu harus menjalani pemeriksaan lanjutan untuk melihat potensi bahaya yang dapat mereka bawa jika kembali ke Indonesia.
Sementara itu, salah satu WNI yang diwawancarai oleh
CNN Indonesia, Nurshadrina Nailah, menuturkan bahwa dia dan 16 WNI lainnya sangat ingin pulang karena mendapati banyak perbedaan antara yang dijanjikan ISIS di media sosial dengan kenyataan di lapangan.
“Ketika di asrama itu, saya melihat keanehan dan perbuatan yang jauh dari Islam,” kata Nurshadrina.
Ia kemudian bercerita, para wanita di asrama itu sering kali bertengkar satu sama lain, bergosip, hingga melontarkan fitnah. Hal tersebut, kata dia, bertentangan dengan ajaran Islam.
Seorang WNI lainnya, Difansa Rahmani, menyatakan keinginan yang sama dengan berkata, “Kami semua 17 orang ingin kembali ke Indonesia dalam waktu cepat.”
Difansa mengatakan, mereka ingin kembali ke Indonesia melalui jalur Turki, sama seperti saat mereka masuk ke Suriah pada 2015 lalu.