Bahas Isu Obamacare, Trump Ajak Senator Republik Makan Siang

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2017 07:37 WIB
Di tengah isu terbelahnya partai, Trump mengundang para senator Republik makan siang di Gedung Putih untuk membahas RUU pengganti Obamacare.
Di tengah isu terbelahnya partai, Trump mengundang para senator Republik makan siang di Gedung Putih untuk membahas RUU pengganti Obamacare. (Reuters/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump akhirnya mengundang para senator Amerika Serikat bersantap siang bersama di Gedung Putih pada Rabu (19/7) untuk membahas rancangan undang-undang pengganti Obamacare.

"Ada pergerakan untuk membahas program kesehatan itu," ujar seorang pejabat yang enggan diungkap identitasnya kepada Reuters.

Undangan ini disebar setelah pembahasan RUU untuk mengganti program kesehatan gagasan pemerintahan Barack Obama itu terancam gagal karena terbelahnya Partai Republik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk dapat meloloskan RUU tersebut ke tahap pembahasan, Partai Republik membutuhkan lebih 50 persen lebih suara dari 100 kursi dalam Senat. Partai Republik sendiri sebenarnya menduduki 52 kursi di Senat.

Namun kini, sudah ada empat senator Partai Republik yang menyatakan penolakan mereka. Partai Republik pun kehilangan kekuatan untuk meloloskan RUU itu ke tahap pembahasan.
Meski demikian, Senat AS mengumumkan bahwa mereka akan menggelar pemungutan suara untuk menentukan nasib RUU pengganti Obamacare tersebut pekan depan, sesuai instruksi presiden dan wakilnya.

Menjelang pemungutan suara itu, isu penolakan terhadap RUU tersebut semakin kencang. Sebagian senator Partai Republik kembali mengutarakan kekhawatiran mereka.

Sejumlah senator khawatir RUU tersebut dapat memangkas dana untuk Medicaid, undang-undang asuransi kesehatan bagi warga kurang sejahtera dan penyandang disabilitas.

Senator lainnya juga khawatir, rancangan tersebut tidak dapat memangkas pajak besar yang sebelumnya berlaku dalam Obamacare.

Kisruh ini menimbulkan keraguan di tengah masyarakat. Sebuah jajak pendapat pada Minggu lalu menunjukkan, warga 50 persen warga AS lebih memilih Obamacare. Program baru ini sendiri hanya diinginkan oleh 24 responden.

Melihat segala aspek tersebut, seorang senator dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan bahwa, "Kegagalan ini merupakan pangkal dari kegagalan rancangan ini."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER