Penembakan di Kedubes, Israel Gunakan Kekebalan Diplomatik

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jul 2017 03:49 WIB
Yordania tengah meminta izin interogasi terhadap petugas keamanan Israel yang terlibat dalam insiden penembakan di Kedutaan Besar Israel di Amman.
Israel menggunakan kekebalan diplomatik untuk membawa pulang petugas keamanan yang menembak mati dua warga Yordania di Amman. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yordania mengatakan akan menginterogasi petugas keamanan Israel yang menewaskan dua warganya di Kedutaan Besar Israel di Amman. Adapun pemerintahan Benjamin Netanyahu menyebut petugas keamanan tersebut punya kekebalan diplomatik dan akan segera dipulangkan ke Israel.

Sumber dari pemerintahan Yordania yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kini Israel “tengah mempertimbangkan permintaan” untuk menanyai petugas keamanan yang terlibat dalam insiden penembakan pada Minggu (23/7).

Petugas keamanan Israel disebut menembak mati dua warga Yordania.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembakan pertama ditujukan pada seorang warga Yordania yang diyakini melakukan serangan terhadap sang petugas, sementara korban kedua tewas karena kecelakaan, menurut pemerintah Israel.

Otoritas Yordania menyebut korban tewas bernama Mohammed Jawawdeh (17) dan Bashar Hamarneh, yang berprofesi sebagai dokter.


Sementara, petugas keamanan yang dimaksud merupakan wakil direktur keamanan di kedutaan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Jawawdeh, yang diijinkan masuk untuk memasang furnitur, menikam petugas keamanan tersebut di bagian punggung dengan obeng.

Selain itu, sebagai diplomat asing yang bekerja di kedutaan, Israel menyebut bahwa petugas keamanan itu punya kekebalan diplomatik berdasarkan Konvensi Wina. Meskipun demikian, Yordania tetap berkeras menanyai petugas keamanan tersebut mengenai insiden itu.

“Israel masih mempertimbangkan permintaan kami,” kata dia. “Tidak perlu ada eskalasi diplomatik.”

Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan mereka akan mengupayakan kesepakatan dengan Yordania dan bersumpah memulangkan petugas keamanan itu ke Israel sesegera mungkin.

“Kami terus melakukan pembicaraan dengan pihak keamanan dan pemerintah Yordania untuk menyelesaikan insiden ini secepatnya,” kata Netanyahu, dilansir AFP.

“Saya juga memastikan petugas keamanan yang terlibat akan dipulangkan secepat mungkin ke Israel.”


Adapun, ayah Jawawdeh, Zakariya menuntut ‘kebenaran’ atas insiden itu dan meminta otoritas memetiksa kamera CCTV di kedutaan.

“Anak saya tidak punya ketertarikan dalam politik. Dia juga tidak mengikuti ideologi ekstrem mana pun,” kata Zakariya.

Sementara, sumber pemerintah Yordania menyebut Jawawdeh dan petugas keamanan Israel “terlibat adu mulut yang berujung pada penikaman dan penembakan.”

Israel dan Yordania terikat kesepakakan damai tahun 1994, tapi ketegangan antara kedua negara terus meningkat selama beberapa hari terakhir, menyusul konflik antara Israel dan Palestina yang terjadi di Haram Al-Sharif, Yerusalem Timur, wilayah kekuasaan Yordania.

Konflik yang bermula pada 14 Juli itu telah menelan delapan nyawa dan melukai puluhan lainnya, serta memicu kekhawatiran dari komunitas internasional atas keamanan di kawasan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER