Jakarta, CNN Indonesia -- Israel memutuskan untuk mencopot detektor logam yang ditempatkan di pintu masuk ke Bait Suci di Kota Tua Yerusalem dan menggantikannya dengan bentuk pengawasan lain yang lebih tidak mengganggu.
Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu lewat pemungutan suara memutuskan untuk mencopot gerbang pendeteksi itu setelah rapat kedua yang digelar semalam. Rapat yang berlangsung selama beberapa jam itu menjadi kelanjutan dari pertemuan yang digelar sehari sebelumnya.
Demikian diberitakan
Reuters pada Selasa (25/7), menyusul ketegangan yang meningkat sejak otoritas Israel menempatkan detektor logam di kompleks yang menaungi Masjid Al-Aqsa itu. Langkah tersebut merupakan respons atas penembakan dua polisi di lokasi tersebut, 14 Juli lalu.
Kecewa akan tindakan yang dipandang sebagai pelanggaran atas perjanjian berusia beberapa dekade itu, banyak warga Palestina menolak melewati detektor logam dan memilih untuk beribadah di jalanan atau menggelar protes dalam sepekan terakhir.
Reuters melaporkan terjadi beberapa bentrokan antara jemaat Muslim dan aparat keamanan Israel setelah salat Isya di pintu Kota Tua Yerusalem, Minggu malam. Sumber dari otoritas medis Palestina mengatakan tidak ada luka-luka serius.
Memuncaknya ketegangan dan kematian tiga orang Israel serta empat warga Palestina dalam kekerasan yang terjadi dua hari sebelumnya berturut-turut memicu kekhawatiran internasional dan memaksa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyelenggarakan rapat untuk menenangkan suasana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(aal)