Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Swiss mengumumkan telah menangkap pelaku teror gergaji mesin di Schaffhausen pada Selasa (25/7) waktu setempat.
Sang pelaku, yang sempat jadi buronan selama lebih dari 24 jam, dibekuk polisi di Thalwil, sekitar 60 kilometer dari lokasi insiden.
Melansir
Reuters, pelaku bernama Franz Wrousis (50) yang selama ini dikenal sebagai tunawisma dan pelaku kriminal kambuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak jelas apa yang menyebabkan Wrousis tiba-tiba mengamuk di Schaffhausen pada Senin malam. Bersenjatakan gergaji mesin, Wrousis memicu kericuhan yang membuat lima orang terluka, satu diantaranya luka parah. Namun, pekerja di kantor CSS dimana Wrousis mengamuk mengatakan dia merupakan klien kantor tersebut.
Polisi tidak memasukkan insiden tersebut dalam serangan teror namun mengumumkan pencarian internasional untuk memburu Wrousis, yang langsung kabur setelah insiden.
Adapun, usai insiden hingga hari ini kantor CSS di Schaffhausen, juga beberapa tempat usaha lainnya, masih tutup.
Warga kota yang kerap melihat Wrousis berkeliaran menyebutnya sebagai “pria penyendiri” dan “tidak komunikatif”.
“Kami pikir dia menderita schizophrenia, tapi kami pikir tidak separah itu. Dia bukan ancaman, meskipun dia aneh,” kata seorang pria bernama Samuel.
“Terakhir saya melihat dia pada Minggu pagi, saat saya mengajak anjing saya berjalan-jalan. Dia hanya diam mematung dan tidak menyapa, meskipun saya berjalan melewatinya.”