ASEAN-China Akan Sahkan Kerangka Kode Etik di LCS

CNN Indonesia
Selasa, 01 Agu 2017 16:02 WIB
Para menteri luar negeri ASEAN dan China akan bertemu di Manila, Filipina, untuk menyetujui dan mengesahkan kerangka kode etik berperilaku Laut China Selatan.
Ilustrasi. (Holger Behr via Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia -- ASEAN dan China akan menyetujui kerangka kode etik atau code of conduct (CoC) Laut China Selatan pada pertemuan tingkat menteri luar negeri yang akan berlangsung pada 6 Agustus mendatang di Manila, Filipina.

"ASEAN-China memiliki komitmen untuk menyelesaikan dan menyetujui kerangka CoC. Kami berharap para menlu nantinya akan mendukung dan mengadopsi kerangka CoC ini yang sebelumnya telah lebih dulu disepakati pejabat senior negara ASEAN-China," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Robespierre Bolivar, Selasa (1/8).

CoC merupakan pedoman berperilaku di Laut China Selatan untuk mencegah meletusnya konflik antara Beijing dan sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Brunei, dan Malaysia akibat perebutan wilayah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski kerangka CoC telah disepakati, kode etik itu tak lantas dapat langsung diimplementasikan. Bolivar mengatakan kerangka CoC pada dasarnya baru menggambarkan garis besar dari isi kode etik tersebut dan masih membutuhkan proses yang cukup panjang untuk bisa mulai diterapkan.

Setelah disepakati para menlu, kerangka CoC akan diserahkan kepada para pemimpin negara ASEAN dan China, yang akan menentukan dan menyetujui apakah negosiasi kode etik sebenarnya bisa dilangsungkan.

"Kami berharap pembicaraan CoC akan dimulai sungguh-sungguh setelah pertemuan para menlu nanti. Ini langkah yang sangat besar untuk mewujudkan kode etik untuk sengketa Laut China Selatan," ucap Bolivar seperti dikutip The Straits Times.

Sejak China mengklaim 90 persen wilayah di Laut China Selatan, perairan itu menjadi salah satu kawasan yang sangat rentan konflik. Klaim China tumpang tindih dengan pengakuan sejumlah negara lain di Asia Tenggara, seperti Filipina, Brunei, dan Malaysia.

Rencana pembentukan CoC ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2002 lalu dalam Declaration of Conduct of Parties in the South China Sea antara ASEAN dan China. Namun, kerangka CoC baru berhasil disahkan oleh pejabat tinggi kedua negara setelah 15 tahun bernegosiasi, tepatnya Mei 2017 lalu.

Pengesahan kerangka CoC ini diharapkan menjadi awal baik bagi ASEAN dan China untuk menyelesaikan dan mengimplementasikan kode etik tersebut ke depannya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER