ISIS Disebut Bertanggung Jawab Atas Penikaman di Marseille

CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2017 05:18 WIB
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab terhadap penikaman dua perempuan di stasiun kereta di Marseille, Prancis. Seperti dikutip kelompok monitoring SITE.
Lokasi penyerangan di kota Marseille (Foto: FP PHOTO / BERTRAND LANGLOIS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab terhadap penikaman dua perempuan di stasiun kereta di Marseille, Prancis. Seperti dikutip kelompok monitoring SITE dari Amaq, kantor berita propaganda ISIS, mereka mengatakan, eksekutor penikaman di Marseille adalah dari tentara ISIS.  

Pelaku, yang diduga berusia 30 tahunan, ditembak mati oleh tentara yang sedang menjalankan operasi Sentinelle untuk mengamankan kawasan publik dan objek vital lainnya di Prancis.

Terkait kejadian tersebut, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb, seperti dilansir AFP, mengatakan lusinan saksi mata telah ditanyai oleh polisi. “Tindakan ini sebetulnya termasuk tindakan terorisme, tapi saat ini kami belum bisa mengkonfirmasi itu,” kata dia menambahkan.
 
“Saya sedang berada di tempat terbuka di depan stasiun,” kata saksi mata bernama Melanie Petit, seorang pelajar berusia 18 tahun, kepada AFP. “Saya mendengar seseorang berseru Allahu Akbar dan saya melihat seorang pria yang memakai pakaian hitam-hitam.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi bersenjata lengkap kemudian mengisolasi kawasan itu dan mengevakuasi penumpang kereta di jantung kota terbesar kedua di Prancis itu. Mereka pun menghentikan operasional kereta api untuk sementara.

“Ada polisi di mana-mana,” kata Francois Jacquel, seorang traveller yang berada di ruang tunggu.

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah ISIS merilis rekaman sosok yang diduga pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi, yang menyerukan pengikutnya menyerang musuh-musuhnya di Barat.

Prancis menghadapi sejumlah serangan teror cukup besar sejak 2015, termasuk penyerangan ke kantor majalah Charlie Hebdo pada Januari 2015, disusul serangan ke bar dan concert hall Bataclan, sepuluh bulan kemudian.

Di Nice pada Juli 2016, 86 orang tewas ketika teroris menabrakkan truk ke kerumunan orang yang sedang menikmati pertunjukan kembang api pada perayaan Bastille Day.

Beberapa kali juga terjadi serangan-serangan kecil kepada petugas polisi, tentara, atau pejabat publik. Meski kadang-kadang dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan jiwa juga.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER