Jakarta, CNN Indonesia -- Parlemen Uni Eropa akan menggelar rapat khusus membahas referendum kemerdekaan Catalonia yang dianggap tidak sesuai konstitusi Spanyol pada Rabu (4/10) besok.
"Perdebatan akan sesuai dengan konstitusi, peraturan hukum, dan hak-hak fundamental di Spanyol sebagai solusi bagi peristiwa di Catalonia," kata Presiden Parlemen Uni Eropa Antonio Tajani, Selasa (3/10).
Tanjani mengatakan usulan pertemuan khusus itu diputuskan oleh para anggota parlemen di Strasbourg, Perancis, dalam rapat menyusul hasil referendum Catalonia, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 5,3 juta pemilih, 90 persen warga Catalan menginginkan pemisahan diri dari Spanyol.
Diberitakan
Reuters, debat besok akan memberikan peluang bagi parlemen Eropa untuk lebih vokal menanggapi krisis Catalonia. Meski begitu, para anggota parlemen dikabarkan tidak menggelar voting resolusi.
Kelompok politik utama seperti partai konservatif, partai liberal, dan sosialis mendukung sepenuhnya gelaran rapat tersebut.
Sementara itu, partai hijau mendesak Uni Eropa untuk berfokus membahas serangkaian kekerasan hingga bentrokan yang terjadi antara polisi Spanyol dan nasionalis Catalan yang mewarnai pemungutan suara referendum pada Minggu kemarin.
Di sisi lain, Presiden Catalonia Carles Puidgemont berencana menyerukan kemerdekaan dari Spanyol secara sepihak dengan mengklaim bahwa warga Catalan sudah memiliki hak untuk merdeka menyusul kemenangan dalam referendum kemarin.
Uni Eropa mendesak Spanyol untuk berdialog dengan pemerintahan separatis Catalonia dan menyerukan persatuan.
Sementara itu, Presiden Uni Eropa Donald Tusk mengatakan dirinya telah meminta Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk menemukan "solusi untuk meredam bentrokan dengan menghindari kekerasan."
(aal)