Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Catalonia Carles Puidgemont berkeras mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol dalam hitungan hari, menyusul referendum kemerdekaan yang didukung 90 persen warganya, akhir pekan lalu.
Dalam wawancara perdana yang dikutip
Reuters, Rabu (4/10), Puigdemont mengatakan pemerintahannya akan mendeklarasikan pemisahan dari Spanyol "pada akhir pekan ini atau sekitar awal pekan depan."
Sejauh ini, pemerintah Spanyol tidak mengakui referendum yang diikuti sekitar 5,3 juta warga Catalan itu karena dianggap tidak sesuai dengan konstitusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Puidgemont menyebut intervensi Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk mengendalikan pemerintahan Catalonia “akan menjadi sebuah kesalahan yang bakal mengubah segalanya.”
Sejak referendum berlangsung, kata Puidgemont, tidak ada komunikasi yang dilakukan antara para pemimpin Catalonia dan pemerintah Spanyol.
Ia kemudian meminta bantuan internasional, khususnya Uni Eropa, untuk memediasi perselisihan Barcelona dengan Madrid.
Dia mengatakan parlemen Uni Eropa tidak bisa terus mengabaikan krisis politik yang telah memicu bentrokan antara otoritas Spanyol dan warga nasionalis Catalan hingga melukai ratusan orang ini.
"Komisi Eropa harus mendorong adanya mediasi internasional, tidak lagi bisa melihat ke arah lain," kata Puigdemont.
 Warga Catalan sempat bentrok dengan polisi karena referendum. (REUTERS/Albert Gea) |
Hari ini, parlemen Eropa dijadwalkan menggelar debat khusus membahas referendum Catalonia. Presiden Parlemen Uni Eropa Antonio Tajani mengatakan pembahasan akan dilakukan sesuai dengan konstitusi dan aturan hukum Spanyol.
Meski begitu, parlemen Eropa tidak akan menggelar voting resolusi usai pertemuan berlangsung.
Sejauh ini, komisi Eropa menolak untuk ikut campur dalam konflik yang digambarkan sebagai masalah internal Spanyol ini.
Uni Eropa mendesak kedua belah pihak untuk "bergerak cepat dalam melakukan dialog" dalam penyelesaian.
"Kekerasan tidak akan pernah bisa menjadi alat politik, kami percaya kepemimpinan PM Rajoy untuk menangani dan menghadapi proses yang sulit ini sesuai konstitusi Spanyol dan HAM," kata komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
(aal)