Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah proses Brexit, Uni Eropa juga dihantui krisis politik Spanyol menyusul desakan pemerintahan separatis Catalonia yang ingin merdeka usai digelarnya referendum pada akhir pekan lalu.
Namun, Catalonia hanyalah satu dari beberapa wilayah di Eropa yang menuntut kemerdekaan dari negara induknya di kawasan tersebut.
Skotlandia, Inggris
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keinginan memisahkan diri dari Inggris sudah lama terbenam dalam benak sebagian warga Skotlandia.
Referendum kemerdekaan juga pernah dilakukan di Skotlandia pada 2014 lalu, upaya yang cukup mengguncang Inggris lantaran hampir setengah dari pemilih mendukung pemisahan diri dari negara di utara Eropa itu.
Keinginan bercerai ini semakin besar setelah disahkannya undang-undang Brexit sekitar Maret lalu. Wakil Perdana Menteri Nicola Sturgeon mengatakan, Inggris gagal menanggapi suara warganya yang ingin tetap bergabung dengan Uni Eropa.
 Coretan dukungan untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa terlihat di dekat Istana Edinburgh menjelang referendum Brexit di Skotlandia. (Reuters/Clodagh Kilcoyne) |
Selama ini, Skotlandia yang merupakan rumah bagi sekitar 5,2 juta penduduk telah menikmati semi-otonomi yang diberikan London sejak 1998 lalu.
Edinburgh diberi kewenangan untuk mengatur sendiri masalah pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan keadilan, sementara sektor diplomasi dan pertahanan masih dikontrol oleh pemerintah pusat.
Flanders, BelgiaFlanders dibentuk pada 1830 sebagai negara independen yang bertujuan menjadi wilayah pembatas antara Jerman dan Perancis. Kini, Flanders masuk dalam wilayah kedaulatan Belgia dengan mayoritas penduduknya berbahasa Flemish.
Dalam beberapa tahun terakhir, sentimen nasionalis Flemish kembali mencuat. Gerakan separatis Aliansi Baru Flemish (N-VA) pun berhasil menjadi salah satu partai politik terbesar di Belgia dan mitra utama dalam koalisi pemerintah.
Pendukung N-VA percaya bahwa tujuan pembentukan negara republik Flanders bisa mulai terwujud saat pemilihan umum 2019 mendatang.
Basque, SpanyolSelain Catalonia, Spanyol juga menghadapi gerakan separatisme di wilayah Basques.
 Demonstrasi untuk menuntut pembebasan tahanan politik dari kelompok ETA. (Vincent West) |
Perlawanan ini digencarkan oleh kelompok ETA yang awalnya dibentuk pada 1959 lalu untuk mempromosikan budaya wilayah itu yang membentang di utara Spanyol dan perbatasan Perancis.
Namun, kelompok itu berbelok menjadi gerakan separatisme dengan menggelar kampanye kemerdekaan dengan penuh kekerasan hingga menewaskan 829 orang.
Sejumlah mantan anggota ETA kini bergabung dengan partai politik Basques yang bernama Sortu dan memiliki visi misi "kebebasan penuh" bagi 2,2 juta penduduk di wilayah itu.
New Caledonia, Perancis
Kepulauan di selatan Pasifik dengan populasi 280 ribu penduduk ini berencana menggelar referendum untuk merdeka dari Perancis pada November 2018.
Sejak 1953, New Caledonia menjadi negara kedaulatan Perancis dengan otonomi khusus. Pada 1998 lalu, New Caledonia berhasil mendapat otonomi daerah yang lebih besar lagi atas kesepakatan Paris.
Namun, sejumlah aktivis mengatakan, pada kenyataannya implementasi otonomi itu tidak konsisten sehingga memperbesar dorongan wilayah itu untuk merdeka dari Perancis.
New Caledonia sendiri memiliki seperempat sumber tambang nikel dunia. Meski begitu, pertumbuhan di sana tidak merata sehingga para pendukung kemerdekaan menuntut reformasi ekonomi besar-besaran di wilayah itu.
Corsica, Perancis
Pulau di kawasan Mediterania ini merupakan bagian dari Perancis dengan penduduk sekitar 330 ribu orang dan terkenal akan sejarahnya yang bermasalah.
Kelompok separatis Front Pembebasan Nasionalis Corsica (FLNC) sempat melakukan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah pusat. Pemberontakan itu berakhir pada 2014 lalu setelah FLNC menyepakati sebuah solusi politik.
Sejak 2015, nasionalis Corsica pun aktif dalam kegiatan pemerintahan daerah hingga memimpin majelis utama pulau tersebut.
Kepulauan Faroe, Denmark
Kepulauan berpenduduk 48 ribu orang yang terletak di utara Inggris ini berencana menggelar referendum mengenai pembentukan konstitusi baru pada April 2018 agar bisa menentukan nasib sendiri.
Wilayah ini sudah menjadi daerah otonomi sejak 1948, meski urusan luar negeri dan pertahanan masih dikontrol oleh pemerintah pusat di Kopenhagen.
Lombardy dan Veneto, Italia
Daerah kaya di utara Italia ini akan mengadakan referendum konsultatif pada 22 Oktober mendatang. Referendum ini digelar untuk melihat seberapa besar keinginan warga di wilayah itu untuk meminta otonomi lebih besar lagi dari Roma.
Selama ini, sejumlah politikus di kedua wilayah penyumbang sepertiga ekonomi Italia tersebut meminta kewenangan dan pendapatan pajak yang lebih besar.
Sejumlah nasionalis bahkan mendesak kedua wilayah itu untuk memisahkan diri dari pemerintah Italia.