Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran besar-besaran di California sepanjang pekan ini sudah merenggut setidaknya 29 nyawa dan ratusan orang lainnya dinyatakan hilang akibat evakuasi massal di negara bagian Amerika Serikat tersebut.
Diberitakan
Reuters, jumlah korban ini dirangkum setelah pihak berwenang melaporkan enam kematian baru pada Kamis (12/10), membuat bencana ini menjadi kebakaran California yang merenggut nyawa terbanyak dalam 84 tahun.
Tak hanya itu, bencana ini juga menghanguskan 3.500 rumah dan pusat bisnis, menjadikan kebakaran ini sebagai yang paling menghancurkan sepanjang sejarah California.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, otoritas California masih menyelidiki penyebab kebakaran hutan ini. Namun, sejumlah pejabat mengatakan bahwa angin kencang di California selama akhir pekan lalu merupakan penyebab api menjalar dengan cepat.
Meski demikian, angin mulai mereda pada Rabu hingga Kamis pekan ini sehingga para pemadam kebakaran dapat menjalankan tugasnya dengan cukup kondusif.
Namun, para petugas harus memadamkan api secepat mungkin karena angin kencang diperkirakan bakal kembali menerpa California pada Jumat (12/10) malam.
Direktur Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran AS, Ken Pimlott, mengatakan bahwa para pemadam kebakaran "masih harus berupaya keras untuk benar-benar memadamkan semua titik api."
Mark Ghilarducci, Direktur Layanan Gawat Darurat California, bahkan mengatakan, "Kami bahkan masih sangat jauh sebelum dapat mencabut status gawat darurat."
(has)