Korut Minta Ancaman Bom Nuklir Ditanggapi Serius

CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2017 13:22 WIB
Seorang pejabat senior Korut melontarkan peringatan keras kepada dunia agar menanggapi serius ancaman negaranya untuk menguji coba bom nuklir di permukaan.
Ilustrasi rudal balistik Korut. (KCNA via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat senior Korea Utara melontarkan peringatan keras kepada dunia agar menanggapi serius ancaman negara terisolasi itu untuk melakukan uji coba nuklir di permukaan.

Dalam wawancara khusus dengan CNN di Pyongyang, Ri Yong-pil mengatakan ancaman yang disampaikan Menteri Luar Negeri Korea Utara bulan lalu tidak boleh sampai ditepikan. Korut "selalu melakukan apa yang sudah dikatakan," kata Ri yang tampak marah.

Berbicara di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu, Menlu Ri Yong-ho mengatakan Korea Utara mempertimbangkan menguji coba bom hidrogen di Samudera Pasifik. Ancaman itu diutarakan selang beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bakal "benar-benar menghancurkan" Korut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menteri Luar Negeri sangat menyadari niat pemimpin tertinggi (Kim Jong-un), jadi saya rasa Anda mesti mengartikan ucapan itu secara harfiah," ujarnya sebagaimana dilaporkan pada Kamis (26/10).

Korea Utara melaksanakan uji coba nuklir terkuatnya pada awal Semptember, mengklaimnya sebagai bom hidrogen yang bisa dipasangkan pada peluru kendali balistik. Tes itu merupakan yang keenam kalinya sejauh ini.

PBB merespons dengan menjatuhkan sanksi pada pemerintahan Kim Jong-un.
Ancaman terus-menerus dari Korut membuat sejumlah negara tetangganya waspada tinggi. Pada September, Pyongyang meluncurkan rudal balistik melintasi Jepang.

Selain itu, dalam silih ancamnya dengan Washington, Pyongyang pada satu titik menyatakan bakal menembakkan rudal ke perairan lepas Guam, wilayah AS di Pasifik.

[Gambas:Video CNN]

Ri juga mengimplikasikan bahwa kanal diplomatik antara AS dan Korea Utara sesungguhnya tidak ada, meski Menlu AS Rex Tillerson menegaskan bisa menghubungi Pyongyang lewat jalur tersebut.

"AS berbicara soal opsi militer dan bahkan melakukan langkah militer. Mereka menekan kami semua dengan sanksi. Jika Anda berpikir semua ini bakal berujung pada diplomasi, Anda salah besar," kata Ri.
Pernyataan Ri diucapkan setelah Trump menyatakan "bersiap menghadapi segalanya" terkait Korea Utara dan krisis nuklir yang diakibatkan negara itu.

"Kita lihat apa yang akan terjadi. ... Kami sangat siap, Anda tidak akan percaya," ujarnya dalam wawancara dengan Fox Business Network yang dikutip CNN.

"Anda akan terkejut melihat seberapa siap kami," kata Trump.

"Apakah itu hal yang baik? Jawabannya adalah ya. Apakah itu akan terjadi? Siapa yang tahu, siapa yang tahu."
Presiden Trump akan mengunjungi Korea Selatan dalam rangkaian kunjungannya ke Asia bulan depan, tapi kemungkinan besar tidak akan mendatangi perbatasan antara kedua negara, kata seorang pejabat senior Gedung Putih.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER