Militer Zimbabwe: Penahanan Mugabe Bukan Pemberontakan

Eka Santhika | CNN Indonesia
Kamis, 16 Nov 2017 06:45 WIB
Pasukan militer Zimbabwe menyatakan bahwa penahanan keluarga Presiden Robert Mugabe merupakan tindakan pengamanan, bukan pemberontakan.
Mayor Jenderal SB Moyo dari Angkatan Bersenjata Zimbabwe menegaskan bahwa penahanan keluarga Presiden Robert Mugabe merupakan tindakan pengamanan, bukan pemberontakan. (ZBC/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan militer Zimbabwe kembali menyatakan bahwa penahanan keluarga Presiden Robert Mugabe dan keluarganya pada Rabu (15/11) merupakan tindakan pengamanan. Hal ini dilakukan karena pihaknya menargetkan penjahat yang ada di sekitar presiden yang telah memimpin Zimbabwe sejak kemerdekaan 37 tahun lalu itu.

Anggota militer dan seorang penyiar muncul ke televisi untuk mengumumkan pengambilalihan kekuasaan. Kendaraan bersenjata digunakan untuk memblokir jalan menuju kantor utama pemerintahan, parlemen, dan pusat peradilan di Harare. Situasi keamanan di ibu kota negara tersebut dalam keadaan tenang.

"Kami hanya menargetkan kriminal di sekitar dia (Mugabe) yang akan melakukan tindak kejahatan yang akan menyebabkan kesulitan sosial dan ekonomi di negara dan menyeret mereka ke pengadilan," jelas Mayor Jenderal SB Moyo, Kepala Staff Logistik, dalam siaran televisi tersebut seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kontak pertamanya kepada dunia sejak pengambil alihan kekuasaan, Mugabe berbicara melalui sambungan telepon kepada Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma. Ia menyatakan bahwa dirinya memang ditahan di rumahnya, tapi dalam keadaan baik. Hal ini disampaikan Presiden Afrika Selatan dalam pernyataannya.

Masih tidak jelas apakah tindakan pengambilalihan militer ini akan menjadi akhir kekuasaan dari pria berusia 93 tahun itu. Banyak pihak memperkirakan tujuan utama para jendral militer itu adalah untuk mencegah istri Mugabe, Grace, untuk menjadi penggantinya.

Sebelumnya, Mayor Jendral Sibusiso Moyo sempat menyatakan bahwa tindakan militer ini bukanlah untuk mengambil alih kekuasaan.

"Kami hanya menargetkan penjahat di sekitar Presiden. Ini bukanlah pengambilalihan militer terhadap pemerintahan," ujarnya, Selasa (14/11) seperti dikutip AFP. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER