Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat senior Partai Sosialis
Perancis, Gerrard Filoche, dipecat dari keanggotaan partainya setelah menyinggung Presiden
Emmanuel Macron dengan komentar anti-Yahudi melalui Twitter.
Keputusan partai dilaporkan pada Rabu (22/11), setelah Filoche mengunggah pernyataan kritik tersebut pada Jumat pekan lalu. Ia mengunggah foto Macron yang tengah memegang planet bumi sambil mengenakan ban lengan khas
Nazi.Pada ban tersebut, lambang swastika yang identik dengan partai penguasa Jerman di era Perang Dunia II itu diganti dengan lambang mata uang dolar.
Bersama gambar itu, Filoche mengatakan bahwa gerakan pimpinan Macron, En Mache, telah mengacaukan dunia, terutama Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang bajingan kotor, warga Perancis akan mengetahuinya," kicau Filoche.
Dalam bahasa Perancis, kalimat tersebut dianggap sebagai pernyataan anti-Yahudi. Tak lama, Filoche menghapus kicauannya itu dan meminta maaf.
"Jelas sekali saya telah ceroboh. Saat itu saya lalai, seharusnya saya tidak melakukannya," kata Filoche kepada i24 News seperti dikutip AFP.
Meski Filoche mengaku lalai atas perbuatannya, dewan pengurus pusat partai tersebut dengan suara bulat tetap memilih untuk mengeluarkannya.
"Kantor Nasional telah memutuskan untuk mengeluarkan Gerrad Filoche. Dia tidak lagi mewakili dan menjadi anggota Partai Sosialis. Tidak mungkin seorang pemimpin sosialis menulis pernyataan anti-Semit," ucap kordinator partai, Rachid Temal, kepada wartawan.
Namun, Filoche yang merupakan salah satu pendiri asosiasi SOS, organisasi anti-diskriminasi dan rasisme, dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut.
(aal)