Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, menyatakan sedikitnya empat tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah mendatangi Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur setiap hari.
"Jika tidak diberi keterampilan mereka akan menjadi masalah sosial di kampung halamannya. Karena itu kita menawarkan solusi bagi mereka agar menjadi wirausahan-wirausahawan baru," kata Rusdi dalam peluncuran program "Saya Mau Sukses" di Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (3/12).
Program ini didukung sepenuhnya oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam bentuk dukungan pelatihan hingga pinjaman modal melalui KUR TKI. Selama 14 hari belajar, puluhan TKI angkatan pertama tersebut akan dilatih keterampilan pengolahan makanan (
food processing) dan kerajinan tangan (
handycraft).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman-teman TKI bisa menjadikan inisiator program ini, Rusdi Kirana, sebagai salah satu inspirasi. Beliau mulai dari tidak ada menjadi pemilik perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia. Kalau beliau bisa, kalian pasti bisa," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.
Sepanjang tahun 2016, KBRI Kuala Lumpur telah memulangkan 1.334 TKI bermasalah dari penampungan KBRI, atau rata-rata 111 TKI setiap bulannya. Proses pemulangan dilakukan bekerjasama dengan BNP2TKI.
Program "Saya Mau Sukses" akan menjadi salah satu program prioritas KBRI Kuala Lumpur. Direncanakan BRI dan perusahaan Lion Group akan membuka kesempatan untuk menyerap produk yang dihasilkan oleh para TKI peserta pelatihan tersebut.
(nat)