Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi dikabarkan telah memerintahkan pasukan untuk merebut kembali kendali Sanaa, setelah aliansi pemberontak yang dulu mengusir pemerintahannya dari ibu kota kalah di tengah pertempuran hebat.
Sejumlah saksi mata melaporkan bentrokan baru kembali terjadi antara pasukan pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran. Para pemberontak itu merebut kendali dari Sanaa dari pemerintahan yang diakui internasional tiga tahun lalu.
Aliansi mereka mulai terpecah sepanjang pekan lalu, di tengah pertempuran hebat di seluruh penjuru ibu kota, tudingan pengkhianatan dan kontak Saleh dengan koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi para pemberontak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Hadi yang beroperasi dari Aden, kota di bagian selatan Yaman, bergerak untuk memanfaatkan perpecahan itu pada Senin (4/12).
"Presiden telah memerintahkan Wakil Presiden Ali Mohsen al-Ahmar, yang sedang berada di Marib (timur Sanaa), untuk mengaktivasi sejumlah unit militer dan bergerak menuju ke ibu kota," kata seorang pejabat kepresidenan yang tak disebutkan namanya, dikutip
AFP.
Pemerintah juga menghubungi Saleh dan para pendukungnya untuk menawarkan amnesti.
"Presiden akan segera mengumumkan amnesti umum untuk semua pihak yang bekerja sama dengan Houthi beberapa bulan terakhir ini dan menarik dukungannya," ujarnya.
"Kami akan berdiri bersama semua orang yang menentang Houthi ... di hadapan ancaman Iran," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]Koalisi pimpinan Saudi dan pemerintah Yaman menuding Iran mempersenjatai Houthi. Namun, tudingan itu berulang kali ditampik.
Aliansi Saleh-Houthi sudah labil sejak pertama kali dibentuk pada 2014 lalu, ketika kedua pihak mengakhiri perseteruan untuk merebut kembali Sanaa dari pemerintahan Hadi.
Arab Saudi, saingan Iran di kawasan, mengintervensi perang di Yaman atas nama pemerintahan Hadi setelahnya.
Koalisi militer pimpinan Saudi telah membombardir Sanaa dengan serangan udara selama berbulan-bulan. Gelombang serangan baru belakangan dilancarkan untuk mengincar sejumlah area di sekitar Bandara Internasional Sanaa dan Kementerian Dalam Negeri, kata sejumlah warga dan sumber di bandara.
Pihak koalisi memperingatkan warga sipil Yaman untuk menghindari area pemberontak.
(aal)