Warga Palestina Gelar 'Tiga Hari Kemarahan' Memprotes Trump

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 06 Des 2017 15:29 WIB
Warga Palestina di Tepi Barat akan menggelar aksi selama tiga hari untuk memprotes rencana Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem jadi Ibu Kota Israel.
Warga Palestina akan menggelar aksi
Jakarta, CNN Indonesia -- Faksi Palestina di Tepi Barat mengumumkan bakal menggelar tiga hari protes untuk menentang keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Faksi Fatah mengatakan aksi demonstrasi akan berlangsung di seluruh wilayah Tepi Barat mulai hari ini, Rabu (6/12), hingga Jumat (8/12) mendatang. Para pemimpin Palestina memastikan aksi protes tersebut didukung pemerintah Palestina.

"Keputusan Trump mendorong warga Palestina turun ke jalan dengan amarah. Warga Palestina tahu bagaimana melindungi hak-hak mereka dan kami sedang berkonsultasi mengenai hal ini selama beberapa hari ke depan," kata anggota Komite Pusat Fatah, Jamal Mahisan sebagaimana dikutip Haaretz.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa diperkirakan akan berpusat di Alun-Alun Al-Manara, Ramallah, Tepi Barat.Tak hanya di Ramallah, demonstrasi juga diprediksi akan terjadi di beberapa tempat lainnya di Palestina seperti di Jenin.

Di Israel, aparat keamanan juga telah bersiaga menghadapi kemungkinan demonstrasi terjadi di Ibu Kota Tel Aviv. Demonstrasi diperkirakan akan berpusat di pusat kota Tel Aviv yang berdekatan dengan kedutaan besar Amerika Serikat.

Militer Israel telah mengerahkan sejumlah pasukan tambahan untuk mengantisipasi bentrokan, terutama di wilayah yang banyak bergesekan langsung dengan warga Palestina.

Selain militer, ribuan polisi Israel juga dikerahkan menyusul antisipasi kemungkinan serangan teror di seluruh penjuru Ibu Kota Tel Aviv.

[Gambas:Video CNN]

Status Yerusalem telah lama diperebutkan Israel dan Palestina. Kota tersebut menjadi sumber konflik berkepanjangan antara keduanya yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini.

Rencana Presiden Donald Trump untuk memindahkan kedubes AS ke Yerusalem pun dianggap sejumlah pihak bisa merusak proses perdamaian Israel-Palestina yang selama ini berlangsung. Pengakuan AS terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel juga dinilai bisa memperkeruh konflik di Timur Tengah.

Dunia Arab dan sejumlah negara lainnya seperti Indonesia telah mengungkapkan keprihatinan hingga kecaman terkait rencana Trump tersebut.

Sejumlah sekutu utama AS seperti Perancis, Arab Saudi, Turki, juga telah memperingatkan langkah Trump tersebut yang dinilai bisa berdampak buruk bagi kawasan bahkan dunia. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER