Bangladesh Berkukuh Pindahkan Rohingya ke Pulau

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 07 Des 2017 12:28 WIB
Bangladesh berkeras melanjutkan rencana kontroversialnya memindahkan ratusan ribu Rohingya ke Thengar Char, pulau terpencil yang dianggap tak layak huni.
Pulau yang dijaga otoritas Bangladesh ini rencananya akan dijadikan tempat penampungan ratusan ribu pengungsi Rohingya. (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bangladesh melanjutkan rencana kontroversialnya memindahkan ratusan ribu pengungsi Rohingya ke Thengar Char, sebuah pulau terpencil di perbatasan.

Otoritas Bangladesh menyatakan pembangunan fasilitas juga akan dilakukan dalam waktu dekat.

Rencana relokasi pengungsi itu disepakati Perdana Menteri Sheikh Hasina pada 28 November lalu, meski sejumlah organisasi pemerhati hak asasi mengkritiknya karena Thengar Char dinilai tidak layak huni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini pulau tak berpenghuni itu sering terendam saat air laut pasang dan musim hujan. Namun, Menteri Perencanaan Bangladesh, Mustafa Kamal, mengklaim pihaknya bisa mengantisipasi masalah tersebut.

"Meski lahannya banjir akibat air pasang, pulau tersebut bisa ditangani dengan pekerjaan pengembangan lahan dan perlindungan pesisir. Banyak negara di dunia menempati pulau di tengah laut dengan proses yang sama," kata Kamal, Rabu (6/11).

Sebagaimana dilaporkan CNN, sekitar 100 ribu dari hampir 1 juta pengungsi Rohingya di Bangladesh akan dipindahkan ke pulau itu pada November 2019 mendatang. Rencana pemindahan ini menghabiskan dana sedikitnya US$278 juta.
Pemerintah berencana membangun sekitar 1.500 rumah barak dan 120 penampungan pada lahan seluas 60 hektare di pulau yang terletak di Teluk Bengali itu.

Pulau seluas 30 ribu hektare tersebut pertama kali muncul ke permukaan sekitar 11 tahun lalu.
Pengungsi Rohingya terpaksa mengungsi ke Bangladesh karena persekusi militer.Warga Rohingya terpaksa mengungsi ke Bangladesh karena persekusi militer. (REUTERS/Adnan Abidi)
Meski kerap terendam air, angkatan laut Bangladesh mengklaim telah melakukan penelitian dan menyatakan pulau tersebut bisa dihuni setelah direklamasi.

Selain Thengar Char, Bangladesh juga membangun kamp penampungan dengan luas sekitar 12 kilometer persegidi Kutapalong yang berbatasan langsung dengan Myanmar.
Rencana penempatan pengungsi ini dilakukan menyusul gelombang eksodus Rohingya yang terus berdatangan dari Myanmar sejak krisis kemanusiaan di Rakhine memburuk pada akhir Agustus lalu dan menewaskan 1.000 orang.

Mereka kabur dari Myanmar karena militer kembali mengincar etnisnya di kampung halaman.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat telah menganggap krisis Rakhine sebagai upaya pembersihan etnis Rohingya yang selama ini dianggap sebagai imigran ilegal asal Bangladesh.

Beberapa pihak bahkan menganggap kekerasan militer itu sudah patut disebut sebagai kejahatan genosida.
Meski begitu, militer Myanmar berkeras menampik segala tudingan tersebut dan Aung San Suu Kyi, sebagai pemimpin de facto negara itu, masih enggan membuka akses penyelidikan untuk masyarakat internasional.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER