Jet Tempur China 'Patroli Keliling Pulau' Dekat Taiwan

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 12 Des 2017 19:44 WIB
Angkatan Udara China melaksanakan patroli di dekat Taiwan, menyusul ancaman seorang diplomat China yang menyatakan akan menginvasi pulau tersebut.
Jet tempur J-11 milik China jadi salah satu pesawat yang berpatroli di dekat Taiwan. (U.S. Navy/Wikimedia CC-PD-Mark)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer China menyatakan angkatan udaranya melaksanakan "patroli keliling pulau" di dekat Taiwan, Selasa (12/12), menyusul ancaman seorang diplomat China yang menyatakan akan menginvasi pulau tersebut jika ada kapal perang Amerika Serikat berlabuh.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi pembelot dan tidak pernah menepikan kemungkinan penggunaan cara paksa untuk mengendalikannya.

Juru bicara Angkata Udara, Shen Jinke, lewat akun media sosial matranya mengatakan sejumlah pesawat jet tempur, pengebom dan pengintai China melakukan patroli laut "rutin" yang "direncanakan" pada Senin untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat pengebom H-6K, jet tempur Su-30 dan J-11, berikut sejumlah pesawat waspada, pengintai dan pengisi bahan bakar terbang di atas Selat Miyako di selatan Jepang dan kanal Bashi antara Taiwan dan Filipina untuk "menguji kemampuan tempur nyata," kata Shen.

Menteri Pertahanan Feng Shih-kuan dalam pernyataan yang dikutip Reuters menyatakan telah mengirim pesawat dan kapal untuk memantau aktivitas militer China dan latihan tersebut bukan hal yang tidak biasa dan orang-orang tidak perlu khawatir.
China telah melakukan sejumlah patroli serupa dekat Taiwan tahun ini, mengatakan kegiatan seperti itu dirutinkan dalam rangka program modernisasi militernya, termasuk membangun kapal induk dan jet tempur siluman yang bisa digunakan untuk memproyeksikan kekuatan jauh dari wilayahnya.

Beijing kerap menyebut masalah Taiwan sebagai isu paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan Amerika Serikat. Taiwan mempunyai persenjataan yang kuat, kebanyakan berasal dari AS. Namun, belakangan pemerintah pulau tersebut menekan Washington agar menjual peralatan yang lebih canggih untuk menangkal tekanan China.
Jet tempur SU-30.Jet tempur SU-30. (Reuters/Russian Ministry of Defence/Vadim Grishankin)
Pada September, Kongres AS meloloskan Akta Otorisasi Pertahanan Nasional untuk tahun anggaran 2018. Legislasi itu mengizinkan kunjungan kapal angkatan laut antara Taiwan dan Amerika Serikat.

Langkah itu memicu seorang diplomat China mengatakan bahwa negaranya akan menginvasi Taiwan seketika saat kapal angkatan laut AS mengunjungi Taiwan.
Beijing curiga Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang memimpin partai pro-kemerdekaan, ingin mengumumkan secara resmi pemisahannya dari China. Tsai mengatakan dirinya ingin mempertahankan perdamaian dengan China tapi akan menjaga keamanan Taiwan.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER