Dubes Saudi Harapkan Moratorium Pengiriman TKI Dicabut

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 15 Des 2017 06:17 WIB
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi mengharapkan moratorium pengiriman TKI yang berlaku sejak 2011 dapat segera dicabut.
Pada jamuan makan malam yang juga dihadiri mantan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi (tengah) mengharapkan pemerintah Indonesia mencabut moratorium TKI. (CNN Indonesia/Natalia Santi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi mengharapkan moratorium pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berlaku sejak 2011 dapat segera dicabut. Harapan itu disampaikan Al-Shuaibi dalam jamuan makan malam di kediamannya, Rabu (13/12) malam.

"Saya melihat pemutusan pengiriman TKI ke Arab Saudi tidak tepat, karena itu saya mengharapkan pengiriman TKI ke Arab Saudi kembali lagi demi kemaslahatan kedua negara," kata Al-Shuaibi.

Duta besar yang pernah mendapatkan medali Dharma Pertahanan dari Kementerian Pertahanan RI selepas masa tugasnya sebagai Atase Pertahanan Arab Saudi di Indonesia itu memuji-muji TKI yang disebutnya sebagai tenaga kerja terbaik. "TKI merupakan tenaga kerja terbaik, mereka cepat memahami apa yang diinginkan majikannya," kata Al-Shuaibi.

Menanggapi adanya masalah yang dihadapi beberapa TKI di Arab Saudi, menurut Al-Shuaibi, hal itu wajar adanya. "Ada satu juta lebih TKI di negara kami, kalau ada satu dua masalah, itu adalah hal yang lumrah," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai permasalahan yang dihadapi TKI menjadi besar karena sorotan media. Padahal banyak pula TKI yang berhasil di negaranya.

Menurutnya, moratorium TKI mempengaruhi banyak pihak, seperti maskapai penerbangan yang berkurang jumlah penumpangnya. Juga bank-bank yang biasa mengirimkan uang TKI ke Indonesia.

Para TKI yang bekerja di Arab Saudi juga diuntungkan dengan mudahnya berhaji dan berumroh saat bekerja di sana.

Selain menjadi pekerja rumah tangga, peluang juga terbuka bagi perawat Indonesia. Al-Shuabi mengungkapkan Menteri Kesehatan Arab Saudi baru-baru ini ke Indonesia dan melihat karakter perawat Indonesia yang sopan-santun serta menyayangi pasiennya.

"Pemerintah Saudi mulai meminta sejumlah perawat Indonesia untuk bekerja di sektor kesehatan di Arab Saudi," kata dia.

Meski terbaik di antara tenaga kerja negara lainnya, tantangan para TKI adalah masalah bahasa,  selain bahasa Arab, bahasa Inggris juga diperlukan. Menurut Al-Shuaibi, penguasaan bahasa Inggris yang memadai dapat meningkatkan daya saing TKI dibandingkan pekerja dari negara lain.

(nat)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER