
Kerja Sama Langka AS-Rusia Gagalkan Teror di St Petersburg
Reuters, CNN Indonesia | Senin, 18/12/2017 16:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia mendapatkan informasi intelijen dari Amerika Serikat yang membantu menggagalkan potensi serangan bom mematikan di St Petersburg. Pejabat dari kedua negara mengungkapkan kerja sama langka ini pada Minggu (17/12), di tengah hubungan yang merenggang antara Washington dan Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden AS Donald Trump untuk berterima kasih atas bantuannya. Kremlin menyatakan informasi itu membantu mencegah serangan bom di sebuah gereja katedral di kota tersebut dan sejumlah lokasi lainnya.
Gedung Putih tidak mengungkapkan detail rencana serangan itu sendiri, tapi menyatakan bahwa serangan tersebut "bisa menewaskan banyak orang" seandainya terjadi. Kedua pihak tidak mengidentifikasi siapa pelaku yang merencanakan serangan tersebut.
Peringatan AS memungkinkan badan penegak hukum Rusia untuk menangkap para pelaku sebelum melaksanakan serangannya, kata Gedung Putih dan Kremlin.
Hubungan antara Washington dan Moskow merenggang karena perbedaan suara soal perang di Ukraina dan Suriah, meski Trump telah bersumpah akan memperbaiki hubungan antara kedua negara, ketika masih berkampanye dulu.
Hubungan itu diperumit oleh dugaan AS yang menyebut Rusia ikut campur dalam pemilihan umum untuk membantu Trump terpilih sebagai presiden. Kremlin telah berulang kali menampik tudingan tersebut.
Pihak Rusia menyebut Putin meyakini Trump bukan pihak yang bersalah atas memburuknya hubungan kedua negara.
Panggilan telepon antara Trump dan Putin yang dilaporkan Reuters ini setidaknya merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir. Pada Kamis, Putin dan Trump berbicara soal krisis di Korea Utara.
Serangan yang digagalkan itu direncanakan untuk menyerang Katedral Kazansky, di kota terpenting kedua Rusia, St Petersburg. Selain situs wisata populer itu, aksi teror juga semula hendak dilakukan di sejumlah lokasi lain yang ramai, kata Kremlin.
Gedung Putih menyatakan penggagalan serangan tersebut menunjukkan apa yang bisa dilakukan Moskow dan Washington jika kedua negara berpengaruh di dunia itu bekerja sama.
"Kedua pemimpin negara sepakat ini merupakan contoh hal positif yang bisa dilakukan ketika kedua negara bekerja sama," bunyi pernyataan Gedung Putih. Trump, kata kantor kepresidenan AS itu, mengapresiasi panggilan telepon dari Putin.
Sejumlah media Rusia melaporkan pada pekan lalu bahwa Badan Keamanan Federal telah menangkap sejumlah anggota ISIS yang berencana melakukan serangan bom bunuh diri di Katedral Kazansky pada Minggu.
Badan Intelijen Pusat AS dan Kantor Direktur Intelijen Nasional belum merespons ketika ditanyai soal detail rencana tersebut.
Putin menyatakan Rusia akan memperingatkan otoritas AS jika menerima informasi soal rencana serangan di Negeri Paman Sam, kata Kremlin.
Rusia telah berulang kali menjadi sasaran serangan teror, termasuk pada April lalu di mana 14 orang tewas akibat ledakan di gerbong kereta bawah tanah di St Petersburg.
Polisi Rusia juga menangkap sejumlah tersangka dalam serangan di negara pecahan Soviet berpenduduk mayoritas Islam di Asia.
(aal)
Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden AS Donald Trump untuk berterima kasih atas bantuannya. Kremlin menyatakan informasi itu membantu mencegah serangan bom di sebuah gereja katedral di kota tersebut dan sejumlah lokasi lainnya.
Gedung Putih tidak mengungkapkan detail rencana serangan itu sendiri, tapi menyatakan bahwa serangan tersebut "bisa menewaskan banyak orang" seandainya terjadi. Kedua pihak tidak mengidentifikasi siapa pelaku yang merencanakan serangan tersebut.
Peringatan AS memungkinkan badan penegak hukum Rusia untuk menangkap para pelaku sebelum melaksanakan serangannya, kata Gedung Putih dan Kremlin.
Hubungan antara Washington dan Moskow merenggang karena perbedaan suara soal perang di Ukraina dan Suriah, meski Trump telah bersumpah akan memperbaiki hubungan antara kedua negara, ketika masih berkampanye dulu.
Hubungan itu diperumit oleh dugaan AS yang menyebut Rusia ikut campur dalam pemilihan umum untuk membantu Trump terpilih sebagai presiden. Kremlin telah berulang kali menampik tudingan tersebut.
Panggilan telepon antara Trump dan Putin yang dilaporkan Reuters ini setidaknya merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir. Pada Kamis, Putin dan Trump berbicara soal krisis di Korea Utara.
![]() |
Gedung Putih menyatakan penggagalan serangan tersebut menunjukkan apa yang bisa dilakukan Moskow dan Washington jika kedua negara berpengaruh di dunia itu bekerja sama.
Sejumlah media Rusia melaporkan pada pekan lalu bahwa Badan Keamanan Federal telah menangkap sejumlah anggota ISIS yang berencana melakukan serangan bom bunuh diri di Katedral Kazansky pada Minggu.
![]() |
Putin menyatakan Rusia akan memperingatkan otoritas AS jika menerima informasi soal rencana serangan di Negeri Paman Sam, kata Kremlin.
Polisi Rusia juga menangkap sejumlah tersangka dalam serangan di negara pecahan Soviet berpenduduk mayoritas Islam di Asia.
(aal)
ARTIKEL TERKAIT

VIDEO: Mati Listrik 11 Jam di Bandara Atlanta
Internasional 1 tahun yang lalu
Bandara Atlanta Mati Listrik, 1.000 Penerbangan Dibatalkan
Internasional 1 tahun yang lalu
Erdogan Cari Celah PBB Batalkan Keputusan AS soal Yerusalem
Internasional 1 tahun yang lalu
FOTO: Donetsk, Kota yang Tercabik Perang
Internasional 1 tahun yang lalu
AS Sebut Iran Pasok Rudal Balistik Pemberontak Yaman
Internasional 1 tahun yang lalu
Sebut Trump 'Anjing', ISIS Ancam Serang Amerika
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Catatan Medis AS: Donald Trump Makin Gemuk
Gaya Hidup • 15 February 2019 10:59
Satgas Tinombala Bekuk Kurir Logistik Ali Kalora cs di Poso
Nasional • 14 February 2019 17:48
Perundingan Dagang, Trump Pertimbangkan Tambah Waktu 60 Hari
Ekonomi • 14 February 2019 15:50
Surplus Neraca Dagang China dengan AS Menyempit
Ekonomi • 14 February 2019 12:27
TERPOPULER

Ulang Tahun Ayah Kim Jong-un Dirayakan Sejak Pagi Buta
Internasional • 1 jam yang lalu
VIDEO: Lima Tewas dalam Penembakan Massal di Illinois
Internasional 1 jam yang lalu
Trump Umumkan Keadaan Darurat Nasional Amerika Serikat
Internasional 4 jam yang lalu