Resolusi Diveto, RI Dorong Isu Yerusalem ke Majelis Umum PBB

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 19 Des 2017 16:43 WIB
Indonesia bersama sejumlah negara lainnya berencana mengajukan resolusi penolakan keputusan AS mengukai Yerusalem sebagai ibu kota Israel ke Sidang Umum PBB.
Wakil Menlu RI AM Fachir mengatakan Indonesia akan membawa masalah Yerusalem ke Sidang Umum PBB. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia bersama sejumlah negara lainnya berencana mengajukan resolusi penolakan keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Langkah ini diambil menyusul kegagalan Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi serupa karena veto dari AS, salah satu anggota tetapnya.

“Kita akan maju ke Sidang Majelis Umum PBB yang khusus membahas hal ini. Insya Allah diselenggarakan Kamis ini,” ucap Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir usai meresmikan pameran foto dalam acara Hassan Wirajuda Perlindungan WNI Award 2017 di Jakarta, Selasa (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fachir mengatakan Indonesia akan menjadi salah satu negara sponsor pengajuan resolusi tersebut. Delegasi RI akan diwakili oleh Duta Besar Indonesia untuk PBB, Dian Triansyah Djani.

Langkah AS memveto resolusi “sudah diperkirakan," kata Fachir, "tapi kita tetap bersyukur kalau negara lainnya setuju terhadap resolusi tersebut."

"Karena itu, kita perlu galang dukungan semua negara termasuk negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB) untuk memajukan rancangan resolusi tersebut."
Sebuah draf resolusi DK PBB berisi penolakan keputusan Trump soal Yerusalem batal diadopsi pada Senin (18/12) malam waktu New York meski 14 anggota lainnya, termasuk Rusia dan China, menyatakan dukungan.

AS melalui duta besarnya untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan veto itu terpaksa dilakukan demi mempertahankan kedaulatan dan keputusan AS yang dianggap merefleksikan kebenaran menurut sejarah.

Dunia Arab dan sejumlah negara lainnya seperti Turki telah mengeluarkan kecaman terhadap veto tersebut. Palestina menganggap langkah itu sebagai tindakan yang mencela masyarakat internasional terkait pendudukan serta agresi Israel.
Palestina melalui Juru bicara kantor kepresidenannya, Nabil Abu Rudeina, menyebut veto itu sebagai sebuah provokasi serta semakin mengisolasi AS dari komunitas internasional.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER