Menlu Thailand: Mantan PM Yingluck yang Buron Ada di London

Natalia Santi | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jan 2018 11:55 WIB
Mantan PM Thailand Yingluck Shinawatra yang melarikan diri untuk menghindari hukuman penjara terkait kasus subsidi beras diyakini berada di Inggris.
Mantan PM Thailand Yingluck Shinawatra yang melarikan diri untuk menghindari hukuman penjara terkait kasus subsidi beras diyakini berada di Inggris. (REUTERS/Chaiwat Subprasom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra yang melarikan diri untuk menghindari hukuman penjara terkait kasus subsidi beras diyakini berada di Inggris.  

Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengatakan pihaknya mengetahui bahwa Yingluck berada di London. Mereka juga telah menghubungi pemerintah Inggris untuk mengetahui keberadaan adik mantan PM Thaksin Shinawatra itu.

"Kami tahu soal ini sejak September. Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan kepada kami, Yingluck berada di London, Inggris," kata Don kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Selasa (9/1). "Kami telah berkomunikasi secara konsisten tapi kami belum menemukannya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Don menolak berkomentar soal apakah Thailand akan meminta ekstradisi Yingluck. Thailand dan Inggris memiliki perjanjian ekstradisi.



Dua foto yang diduga Yingluck beredar secara luas di media sosial Thailand. Sebuah foto menunjukkan Yingluck berpose dengan seorang wanita mengenakan mantel meral, disertai tulisan yang menyatakan gambar itu diambil di luar Toserba Harrods, London. Satu foto lainnya diduga Yingluck berada di pusat perbelanjaan Westfield London.

Pada September lalu, secara in absentia, Yingluck divonis lima tahun penjara karena dianggap salah mengelola subsidi beras.

Sejak melarikan diri dari Thailand, Agustus lalu, menjelang putusan pengadilan, Yingluck belum pernah berkomentar. Namun dia berulang kali menyatakan diri tidak bersalah dalam kasus skema subsidi beras.

Yingluck dan kakaknya, Thaksin telah menjadi pusat perebutan kekuasaan di Thailand selama lebih dari satu dekade. Krisis diduga berakar dari persaingan elit Thailand, termasuk militer, melawan keluarga Shinawatra dan pendukungnya. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER