Jakarta, CNN Indonesia --
Filipina melontarkan protes keras atas keputusan
China untuk memberi nama lima fitur dasar laut di wilayah yang disengketakan oleh kedua negara.
"Kami menolak dan tidak mengakui China memberi nama objek bawah laut di Philippine Rise," ujar juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, sebagaimana dikutip
Straits Times, Rabu (14/2).
Roque mengatakan bahwa Filipina sudah menyampaikan protes resmi ke China dan mungkin akan mengirimkan notifikasi ke badan pemetaan perairan internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelumnya dikenal dengan nama Benham Rise, Philippine Rise adalah dataran rendah di bawah laut di Provinsi Aurora yang terletak di timur laut Filipina. Pada 2012, PBB mengakui Philippine Rise sebagai bagian dari Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Senin lalu, Direktur Institut Hubungan Maritim dan Hukum Laut Universitas Filipina, Jay Batongbacal, mengatakan bahwa Organisasi Hidrografi Internasional (IHO) menerima lima nama fitur dasar laut di Philippine Rise yang diusulkan China pada 2017.
Batongbacal mengatakan bahwa lima fitur laut tersebut "ditemukan" oleh bagian hidrografi Tentara Pembebasan Rakyat China dalam sebuah survei pada 2004.
China kemudian mengajukan nama untuk kelima fitur laut itu kepada Komisi Oseanografi Antar-pemerintah IHO dalam pertemuan di Brasil pada 2015 dan September 2017.
Lima fitur laut itu adalah Jinghao dan Tianbao Seamounts, terletak di timur Provinsi Cagayan; Haidongquing Seamount, sekitar 353 kilometer di timur jauh Filipina; juga Cuiqiao Hill dan Jujiu Seamount.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa China mengajukan nama fitur dasar laut itu "sesuai dengan praktik internasional."
(has)