RI Kantongi Data Sindikat Penipu 122 Calon Siswa WNI di Mesir

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 08 Mar 2018 19:17 WIB
Kemlu RI mengklaim telah mengantongi informasi mengenai agen yang mengirim 122 warga negara Indonesia calon pelajar Universitas Al-Azhar, Mesir, secara ilegal.
Ilustrasi. (Tero/Vesalainen/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI mengklaim telah mengantongi informasi mengenai agen yang mengirim 122 warga negara Indonesia calon pelajar Universitas Al-Azhar, Mesir, secara ilegal.

"Kami sudah dapat beberapa data soal sindikat ini, 122 calon pelajar ini diberangkatkan ke Mesir oleh sejumlah orang di Indonesia dan WNI di Mesir," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (8/3).

Iqbal mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melayangkan surat ke Bareskrim Polri untuk mengusut kasus ini.
Sementara itu, pemerintah juga terus berkoordinasi dengan otoritas di Mesir untuk melacak keberadaan oknum-oknum sindikat tersebut. Sejauh ini, Iqbal masih enggan mengungkap identitas pelaku terduga penipuan ini karena kepentingan penyelidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus dugaan penipuan ini terungkap ketika 122 calon pelajar RI ditolak Universitas Al Azhar, Mesir, karena tidak mendaftar dan mengikuti ujian bahasa dari Kementerian Agama RI. 

Ratusan WNI ini diberangkatkan oleh sindikat tersebut dengan iming-iming langsung diterima universitas hanya dengan membayar Rp20-25 juta tanpa ujian. Biaya tersebut juga termasuk tiket pesawat dan asrama.
Para sindikat bahkan disebut mengancam dan mengintimidasi para calon pelajar tersebut untuk tidak melapor ke KBRI dan mengungkap identitas mereka.

"Ratusan calon pelajar ini bahkan sempat berdemo di KBRI Kairo meminta dikeluarkan ijazah bahasa. Kami tidak bisa keluarkan karena mereka tidak pernah melakukan ujian apa pun," kata Iqbal.

Dia mengatakan ratusan pelajar tersebut diberangkatkan dalam jangka waktu yang berbeda-beda dan berasal dari beberapa daerah seperti Jawa Tengah, jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Menurut Iqbal, sebagian dari mereka bahkan berangkat ke Mesir hanya bermodalkan visa kunjungan, bukan pelajar.

Saat ini, Iqbal mengatakan Kemlu RI melalui KBRI Kairo tengah mencoba memfasilitasi ratusan calon pelajar itu untuk mengikuti ujian bahasa di Mesir. Jika lulus ujian tersebut, para WNI itu masih bisa mendaftar ke Universitas Al-Azhar.

"Ujian bahasa ini adalah syarat mendaftar ke universitas. Bagi para calon pelajar yang lulus tes pada Maret ini, mereka bisa melanjutkan pendaftaran ke Al-Azhar. Bagi yang tidak lulus maka akan kami pulangkan," ujar Iqbal. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER