
Puluhan Ribu Demonstran Tuntut Pemerintahan Baru Catalonia
Hanna Azarya Samosir, CNN Indonesia | Senin, 12/03/2018 06:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan ribu orang turun ke ruas-ruas jalan di Barcelona pada Minggu (11/3) untuk menuntut pembentukan pemerintahan baru Catalonia setelah kisruh deklarasi kemerdekaan sepihak dari Spanyol akhir tahun lalu.
Kepolisian setempat melaporkan bahwa sekitar 45 ribu orang tersebut turun ke jalan di bawah naungan kelompok gerakan warga pro-kemerdekaan bernama ANC.
"Ada lebih dari dua juta warga Catalonia ingin segera maju, jelas, menuju Republik Catalan," ujar wakil presiden ANC, Alcoberro, sebagaimana dikutip AFP.
Sejak deklarasi kemerdekaan sepihak oleh pemimpin separatis, Charles Puigdemont, pemerintah pusat langsung mencabut hak otonomi Catalonia dan menghentikan parlemen daerah itu pada Oktober lalu.
Madrid kemudian menggelar pemilihan umum untuk membentuk parlemen baru. Dalam pemilu pada 21 Desember itu, partai separatis Catalonia mendapatkan suara mayoritas dengan 135 kursi di parlemen.
Permbicaraan mengenai penunjukkan calon pemimpin baru daerah Catalonia yang seharusnya digelar pada Senin (12/3) terpaksa ditunda karena kandidat tunggal, yaitu mantan presiden ANC, Jordi Sanchez, dibui atas tuduhan pembangkangan.
Sementara itu, Puigdemont yang kini masih mengasingkan diri di Belgia, tak dapat mencalonkan diri menjadi presiden baru daerah Catalonia karena ganjalan hukum.
"Fakta bahwa hingga hari ini, di Abad 21, masih ada orang dipenjara karena pemikirannya adalah aib. Itu adalah wujud anti-demokrasi," kata seorang demonstran, Maria Soria. (has/has)
Kepolisian setempat melaporkan bahwa sekitar 45 ribu orang tersebut turun ke jalan di bawah naungan kelompok gerakan warga pro-kemerdekaan bernama ANC.
"Ada lebih dari dua juta warga Catalonia ingin segera maju, jelas, menuju Republik Catalan," ujar wakil presiden ANC, Alcoberro, sebagaimana dikutip AFP.
Madrid kemudian menggelar pemilihan umum untuk membentuk parlemen baru. Dalam pemilu pada 21 Desember itu, partai separatis Catalonia mendapatkan suara mayoritas dengan 135 kursi di parlemen.
Sementara itu, Puigdemont yang kini masih mengasingkan diri di Belgia, tak dapat mencalonkan diri menjadi presiden baru daerah Catalonia karena ganjalan hukum.
"Fakta bahwa hingga hari ini, di Abad 21, masih ada orang dipenjara karena pemikirannya adalah aib. Itu adalah wujud anti-demokrasi," kata seorang demonstran, Maria Soria. (has/has)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Dua Pesawat Pengebom AS Masuk Teluk Persia
Internasional • 30 menit yang lalu
Pulang dari Jerman, Aktivis Rusia Navalny Langsung Ditahan
Internasional 1 jam yang lalu
2 Juta Korban Jiwa Corona Global sampai China Kebut RS Corona
Internasional 2 jam yang lalu