Rusia Klaim Berhasil Uji Rudal Hipersonik

LIT | CNN Indonesia
Senin, 12 Mar 2018 18:17 WIB
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah berhasil menguji salah satu rudal "tak terkalahkan" mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah berhasil menguji salah satu rudal
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah berhasil menguji salah satu rudal "tak terkalahkan" mereka. Senjata ini disebut pada awal bulan oleh Presiden Valdimir Putin sebagai rudal yang dapat mengantar hulu ledak dengan kecepatan hipersonik dan menembus pertahanan AS.

"MiG-31 jet Angkatan Udara Rusia melakukan uji coba peluncuran sistem penerbangan dan rudal hipersonik Kinzhal di sebuah distrik yang telah ditetapkan. Peluncurannya berhasil, dan rudal hipersonik mencapai target yang ditentukan di lapangan," kata Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Sabtu (10/3).

Sejak awal tahun sudah lebih dari 250 penerbangan dilakukan serta para kru dilatih dalam berbagai kondisi cuaca siang dan malam. Menurut mereka sistem Kinzal tidak memiliki tandingan di dunia ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Rusia merilis video peluncuran Kinzhal yang menunjukkan sebuah jet militer dengan rudal. Beberapa bagiannya dibuat kabur.

Dalam pidato tahunannya ke parlemen, Putin mengatakan Rusia telah mengembangkan rudal bertenaga nuklir baru dengan jangkauan "tak terbatas" yang mampu menghindari sistem pertahanan udara. Dia juga mengatakan telah mengembangkan rudal "tak terkalahkan" dengan kecepatan hipersonik.

"Rusia masih memiliki potensi nuklir terbesar di dunia, namun tidak ada yang mendengarkan kita," kata Putin. "Dengarkan sekarang."

Menteri Pertahanan AS James Mattis berbincang dengan wartawan dalam perjalanannya ke Oman pada Minggu (11/3). Dia menyatakan skeptisismenya terhadap klaim Rusia mengembangkan rudal canggih karena teknologi semacam itu "masih bertahun-tahun lagi."

"Saya tidak melihat adanya perubahan pada kemampuan militer Rusia, dan setiap sistem yang dia (Putin) bicarakan masih berada jauh bertahun-tahun lagi, saya tidak melihat mereka mengubah keseimbangan militer," kata Mattis. "Mereka tidak mempengaruhi kebutuhan di pihak kita mengubah postur pencegahan."



Meski Putin membual tentang kekuatan militer Rusia yang bangkit kembali untuk memperkuat citranya sebagai pemimpin di dalam negeri dan secara global, Mattis mengatakan semua ini masih melawan kepentingan Rusia sendiri.

"Biarkan saya bicara tentang keadaan akhir. Berapa tahun lagi, berapa banyak uang yang mereka ingin habiskan untuk perlombaan senjata yang mereka ciptakan sendiri," kata Mattis.

"Pada akhirnya, mereka bisa habiskan semua uang; itu tidak mengubah perhitungan strategis saya," katanya. "Saya hanya menduga semua itu akan terjadi dengan biaya besar bagi orang-orang Rusia. Itu tidak mengubah apapun."

Seorang pejabat AS yang mengerti penilaian terbaru militer Rusia juga menyatakan keraguan kepada CNN atas bekerjanya senjata yang dipaparkan Putin. Kata sumber tersebut jika Rusia menyerang Amerika Serikat, mereka akan dilawan dengan kekuatan yang luar biasa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan pejabat departemen menonton pidato Putin dan presentasi senjatanya yang memuat animasi serangan nuklir ke Amerika Serikat.


"Itu tentu bukan tontonan yang kami nikmati," katanya. "Kami tidak menganggapnya sebagai perilaku aktor internasional yang bertanggung jawab."

Kementerian Pertahanan Rusia meluncurkan laman web yang meminta bantuan publik untuk memberi nama pada gudang senjata baru mereka.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER