Inggris Tambah Diplomat demi Negosiasi Dagang usai Brexit

Agustiyanti | CNN Indonesia
Kamis, 22 Mar 2018 01:15 WIB
Inggris akan menambah 250 diplomat baru selama kurun waktu dua tahun ke depan demi memuluskan negosiasi dagang dengan sejumlah negara usai brexit.
Inggris akan menambah 250 diplomat baru selama kurun waktu dua tahun ke depan demi memuluskan negosiasi dagang dengan sejumlah negara usai brexit. (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Inggris akan menambah 250 diplomat baru selama kurun waktu dua tahun ke depan yang akan disebar ke luar negeri. Penambahan tersebut, seiring kebutuhan pemerintah Inggris mencari kesepakatan perdagangan usai Inggris resmi keluar dari Uni Eropa (Brexit).

"Saya bertekad, Inggris akan memanfaatkan peluang untuk meninggalkan Uni Eropa untuk menjadi negara yang lebih berorientasi ke laur, ujar Menteri Luar Negeri Boris Johnson dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis (22/3).


Inggris menurut dia, juga akan mempromosikan perdagangan bebas dan mempertahankan sistem ekonomi yang berbasis aturan internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat meninggalkan Uni Eropa, Inggris akan lebih menjejakkan kaki secara global dan akan menggunakan semangat ini untuk mendorong semangat (ekspansi) ke luar dan mengamankan hak-haknya," terang dia.


Inggris dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan terkait persyaratan periode transisi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) pada Senin (19/3). Sesuai kesepakatan tersebut, Inggris dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan negara lain selama 21 bulan, yang di mulai sejak Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa pada akhir Maret 2019.

Kesepakatan tersebut dinilai memberi kepastian yang diminta oleh pebisnis dan warga di seluruh Inggris dan Uni Eropa.

Kedua belah pihak menginginkan kesepakatan transisi ini bisa ditandatangani oleh para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan puncak Brussels akhir pekan ini, yang memungkinkan pembukaan perundingan mengenai hubungan Inggris-UE di masa depan pada bulan April. (agi/reuters)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER