Inggris Konfirmasi Kematian Peliharaan Agen Ganda Rusia

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 06 Apr 2018 09:50 WIB
Inggris mengonfirmasi kematian hewan peliharaan Sergei Skripal, eks agen ganda Rusia yang ditemukan tak sadarkan diri akibat diracun di Salisbury, Maret lalu.
Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup dan Makanan Inggris mengatakan bahwa dua marmut dan satu kucing peliharaan itu ditemukan saat penyelidik memeriksa rumah Skripal. (Reuters/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Inggris mengonfirmasi kematian binatang peliharaan Sergei Skripal, mantan agen ganda Rusia yang ditemukan tak sadarkan diri akibat diracun di Salisbury pada awal Maret lalu.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup dan Makanan Inggris mengatakan kepada AFP bahwa dua marmut dan satu kucing peliharaan itu ditemukan saat penyelidik memeriksa rumah Skripal.

"Ketika tim dapat mengakses rumah itu, dua marmut ditemukan tewas," ujar juru bicara itu, Kamis (5/4).
Selain dua marmut itu, petugas juga menemukan seekor kucing yang sudah dalam kondisi mengkhawatirkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dokter hewan memutuskan untuk menyuntik mati binatang itu demi mengakhiri penderitaannya," ucap juru bicara itu.

Nasib peliharaan ini tak pernah menjadi sorotan hingga juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Mari Zakharova, mempertanyakan hal itu pekan lalu.

"Di mana binatang-binatang itu? Bagaimana keadaan mereka? Mengapa Inggris tidak membahas ini? Kita bicara soal makhluk hidup, dan jika racun kimia digunakan, maka seharusnya makhluk hidup terkena dampaknya," kata Maria Zakharova.
Sebelumnya, kepolisian Inggris menyatakan bahwa Skripal terpapar racun di depan pintu rumahnya yang terletak di Salisbury itu.

Skripal bersama putrinya, Yulia, kemudian ditemukan tak sadarkan diri di dekat pusat perbelanjaan di Salisbury dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Di tubuh Skripal ditemukan Novichok, racun kimia yang dikembangkan Soviet pada masa Perang Dingin.
London menuding Rusia sebagai dalang di balik peracunan mantan agen itu, tindakan yang dianggap membahayakan warga Inggris.

Inggris pun mengusir diplomat Rusia di negaranya. Langkah ini diikuti oleh sejumlah negara anggota Uni Eropa dan NATO, hingga total ada 150 diplomat Rusia diusir dari berbagai penjuru. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER