Ketua DPR AS Mundur, Guncang Partai Republik Jelang Pemilu

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 12 Apr 2018 07:30 WIB
Ketua DPR AS Paul Ryan mengundurkan diri mulai awal 2019. Pengunduran dirinya mengguncang Partai Republik jelang Pemilu November 2018.
Ketua DPR AS Paul Ryan mengundurkan diri mulai awal 2019. (Reuters/Joshua Roberts)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) Paul Ryan tidak akan mengajukan diri lagi dan akan mundur dari jabatannya awal 2019. Pengunduran diri Ryan itu mengguncang Partai Republik dan Presiden Donald Trump menjelang pemilihan umum.

Dengan pengunduran diri Ryan, maka Partai Republik harus mencari tokoh baru untuk memimpin DPR AS di saat partai berjuang mempertahankan posisi mayoritas di Kongres dan memajukan agenda-agenda Trump. Mundurnya Ryan juga memicu kecemasan politisi Republikan yang sudah khawatir soal prospek perolehan suara mereka dalam pemilu November nanti.

"Ini akan memicu perang intramural di antara Republikan soal siapa yang akan menjadi Ketua DPR selanjutnya," kata seorang veteran Republikan yang tidak disebut namanya seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (11/4). Dia mengkhawatirkan bahwa perhatian akan beralih kepada perebutan jabatan tersebut ketimbang mempertahankan suara mayoritas Republikan di Parlemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Agenda Trump pada 2018 antara lain pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, serta proposal infrastruktur tidak menarik perhatian Kongres. Kepergian Ryan kemungkinan besar tidak akan mengubah hal itu, kata John Feehery, seorang pelobi Partai Republik, yang pernah menjadi juru bicara mantan Ketua DPR AS Dennis Hastert.

"Secara realistis, peluang untuk menyelesaikannya sangat kecil," kata Feerhery.

Kemenangan terbesar dari kebijakan yang diusulkan Partai Republikan sejak Trump berkuasa 15 bulan lalu adalah perombakan pajak yang disahkan pada Desember. Meski sering berselisih paham dengan Trump, Ryan sangat berperan dalam mendorong kemenangan Partai Republik itu. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER