Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah desa di
India melarang anak perempuan mengenakan celana
jeans dan menggunakan telepon genggam. Larangan itu diberlakukan tetua adat atau 'panchayat' Desa Isaipur Khedi, Distrik Sonipat, Haryana, India sejak setahun lalu setelah beberapa insiden kawin lari.
Prem Singh, 'sarpanch' atau kepala desa mengatakan setelah aturan tersebut berlaku, situasi desa menjadi lebih baik.
"Anak-anak perempuan tidak diizinkan mengenakan
jeans di desa kami dan mereka menyalahgunakan telepon genggam, kami melarangnya juga. Saya tidak menyatakan bahwa itu sia-sia, hanya tidak tepat untuk mereka," kata Singh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu anak-anak perempuan di desa itu menganggap ketentuan tersebut sebagai aneh.
"Ini jelas salah, masalahnya adalah mental pria, bukan pakaian yang kami kenakan. Bagaimana mereka menghakimi karakter seorang perempuan dari pakaian yang mereka kenakan," kata salah seorang warga seperti dilansir
Times of India, Kamis (19/4).
'Khap panchayat' atau pengadilan desa di Haryana dikenal kerap mengeluarkan perintah/keputusan soal perempuan, menganiaya pasangan, khususnya perempuan demi kehormatan keluarga karena pernikahan antar-kasta.
Dilansir
NDTV, Mahkamah Agung India pada 2013, menyatakan keputusan semacam itu yang dikeluarkan 'khap panchayat' melanggar hukum. Baru-baru ini, pengadilan tinggi menyatakan bahwa saat dua orang dewasa menikah, tak seorang pun berhak untuk campur tangan. Pengadilan mendengarkan petisi yang meminta larangan atas kejahatan semacam itu dan terhadap tetua desa atau 'khap panchayat'.
Pemerintah Haryana mengeluarkan perintah serupa bagi semua guru sekolah dua tahun tahun. Para guru diminta untuk tidak mengenakan celana
jeans ke sekolah. Haryana adalah negara bagian di India Utara yang mengelilingi Ibu Kota New Delhi di tiga sisi.
(nat)