Jakarta, CNN Indonesia -- Senat AS akhirnya setuju memilih Direktur CIA Mike Pompeo menjadi Menteri Luar Negeri di kabinet Donald Trump, Kamis (26/4) lewat pemungutan suara.
'Kemenangan' Pompeo ini mengakhiri pertempuran antara Demokrat dengan calon dari Donald Trump, dikutip dari
Reuters.
Salah satu alasannya adalah adanya kekhawatiran bahwa Pompeo dari Partai Republik punya hubungan yang terlalu dekat dengan Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Pompeo mendapatkan perlawanan keras dari Demokrat karena reputasi masa lalu dan juga pernyataan soal homoseksual dan Islam.
Mengutip
AFP, Pompeo mendapatkan kepercayaan Trump setelah setahun menjabat di CIA. Dia pun dinominasikan Trump untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Namun setelah nyaris tak mendapatkan suara, Pompeo berhasil memenangkan suara Senat AS 57-42.
Pompeo menggantikan Rex Tillerson yang dipecat pada Maret 2018. Sejumlah sumber yang dekat dengan Trump menyebut Sang Presiden merasa tidak didukung oleh Tillerson. Mereka menyebut mantan bos Exxon itu ingin menangani kebijakan luar negeri dengan caranya sendiri.
Persetujuan Senat akan penunjukkan Pompeo ini dianggap tepat waktu karena dia akan memimpin delegasi AS ke pembicaraan menteri luar negeri NATO di Brussel pada akhir pekan ini. Dia juga akan bertugas untuk mengatur pertemuan puncak antara Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un beberapa bulan mendatang.
Pompeo juga akan segera bertugas untuk menangani beragam tantangan internasional lainnya, termasuk konflik panjang Suriah, Irak dan Afghanistan, ekspansi China di Asia dan juga masalah Rusia.
(chs)