Ilmuwan Palestina Korban Pembunuhan di Malaysia Dimakamkan

Natalia Santi | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Apr 2018 02:06 WIB
Jenazah ilmuwan Palestina korban pembunuhan di Malaysia dimakamkan di kampung halamannya di Kota Jabaliya, Gaza, Kamis (26/4).
Jenazah ilmuwan Palestina korban pembunuhan di Malaysia dimakamkan di kampung halamannya di Kota Jabaliya, Gaza, Kamis (26/4). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jenazah ilmuwan Palestina korban pembunuhan di Malaysia tiba di Gaza, Kamis (26/4). Fadi al-Batsh, 35 tahun, tewas setelah ditembaki dua orang tak dikenal saat menuju mesjid untuk menunaikan salat subuh di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/4).

Ribuan warga Palestina mengantar Al-Batsh ke peristirahatannya yang terakhir di Gaza. Pemimpin Hamas Palestina, Ismail Haniyeh memimpin salat jenazah di kampung halaman Al-Batsh di Kota Jabaliya, Gaza Utara dimana dia dibesarkan.

"Tangan pembunuh ilmuwan ini akan putus," kata Haniyeh di hadapan para pelayat yang menyambutnya dengan sorakan "Allahu Akbar!"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batsh meninggalkan istrinya Enas, 31 tahun, dan dua anak perempuannya, Doaa, 6 tahun, Aseel, 4 tahun serta seorang putra berusia setahun bernama Muhammad.

Jenazah Batsh dibawa ke Gaza lewat perbatasan Mesir, Kamis pagi. Malaysia dan Mesir mengatur pemulangannya. Kepala Eksekutif Badan Kemanusiaan Malaysia (MyCare) Kamarul Zaman Shaharul Anwar mengatakan setelah perjalanan selama 12 jam, jenazah tiba di Kairo sekitar pukul 10 pagi dan dilanjutkan ke Gaza.

Relawan MyCare, Farisul Islam, yang menemani keluarga mengatakan hal paling mengharukan dalam perjalanan ke Gaza adalah saat anak-anak mediang Batsh, yang tidak paham apa yang terjadi, berulang kali menanyakan sang ayah.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman sempat mendesak Mesir untuk menolak permintaan pemulangan jenazah Batsh dan menekan Hamas untuk membebaskan dua warga Israel serta jenazah dua tentara Israel.

Haniyeh berterima kasih kepada Malaysia dan Mesir yang tidak mengindahkan seruan Liberman dan membantu pemulangan Batsh.

Liberman juga membantah bahwa agen intelijen Israel, Mossad telah membunuh dosen teknik elektro di Malaysia. Media Israel menyebut bahwa Batsh adalah pakar pesawat drone militer yang dikembangkan Hamas. Dia juga disebut-sebut sebagai pakar roket.

[Gambas:Video CNN] (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER